BPS : Selama Juni, 5.273 wisatawan asing kunjungi Sumatera Barat

id kunjungan wisatawan sumbar, pariwisata sumbar

BPS : Selama Juni, 5.273 wisatawan asing kunjungi Sumatera Barat

Perahu wisata berkeliling di antara karang di perairan Sungai Pisang, Padang, Sumatera Barat.Pulau-pulau kecil di arah selatan Kota Padang yang berbatasan dengan Kabupaten Pesisir Selatan tersebut menjadi destinasi wisata bahari favorit di kota itu. (Antara Sumbar/Iggoy El Fitra)

Padang, (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat kunjungan wisatawan asing ke provinsi itu pada Juni 2019 naik signifikan setelah pada Ramadhan sempat anjlok.

"Pada Juni 2019 sebanyak 5,273 wisatawan asing datang ke Sumbar atau meningkat 46,20 persen dibandingkan Mei yang hanya 3.582 orang," kata Kepala BPS Sumbar Sukardi di Padang, Sabtu.

Ia menyebutkan kunjungan wisatawan asing pada Juni 2019 memberikan kontribusi sebesar 0,36 persen terhadap total wisman yang berkunjung ke Indonesia sebanyak 1.454.141 orang.

Sukardi menyampaikan pada Juni 2019 kunjungan masih didominasi oleh wisatawan asal Malaysia sebanyak 3.152 orang, Australia 378 orang, dan Amerika Serikat 195 orang.

Kemudian, Singapura 68 orang, Perancis 54 orang, Inggris 50 orang, Jepang 34 orang, Jerman 24 orang, Belanda 21 orang, Tiongkok 18 orang dan negara lainnya 1.243 orang.

Ia memastikan jumlah yang terdata tersebut adalah mereka yang masuk melalui imigrasi di Bandara Internasional Minangkabau, jika sebelumnya dari Jakarta atau Medan maka akan di data di bandara kedatangan.

Sebelumnya Dinas Pariwisata Sumatera Barat membidik wisatawan asal Malaysia untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan pada 2019 karena pasar tersebut tidak terpengaruh tingginya harga tiket pesawat.

"Wisatawan Malaysia tidak terpengaruh mahalnya tiket penerbangan domestik. Paling logis kita menggaet pasar ini," kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Oni Yulfian.

Menurut dia menggaet wisatawan itu dengan cara membuat paket wisata menarik dan murah yang bisa menarik minat mereka untuk datang.

Pembuatan paket wisata itu melibatkan seluruh komponen pariwisata Sumbar seperti Asosiasi Pengusaha Perjalanan Wisata (Asita) Sumbar dan PHRI.

"Kami juga sedang coba dekati Air Asia untuk kembali membuka penerbangan langsung Padang-Singapura yang sebenarnya juga punya pangsa pasar bagus," katanya.

Sejalan dengan itu Bank Indonesia menilai sektor pariwisata dapat menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru di Sumatera Barat mengingat dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan ekspor kurang menggembirakan.

"Melihat angka pertumbuhan ekonomi Sumbar yang selama ini mengandalkan ekspor, sektor pertanian dan lainnya, butuh penggerak baru yakni sektor pariwisata," kata Kepala BI perwakilan Sumbar Wahyu Purnama.

Menurutnya Sumatera Barat memiliki laut, danau, pergunungan, serta alam yang indah.

"Sekarang tinggal mengemas semuanya menjadi sebuah kekuatan baru agar menjadi objek wisata yang dikenal tidak hanya skala nasional namun juga internasional," kata dia.

Ia mengatakan jika sektor pariwisata sudah maju akan mendorong pertumbuhan usaha kecil menengah dan mikro seperti kuliner, fesyen dan lainnya.

"Oleh karena itu pengembangan sektor ini akan menjadi stimulan bagi sektor lain untuk tumbuh dan pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan," ujarnya.