Perempuan pelaku industri rumah tangga di Tanah Datar dilatih untuk kesetaraan gender

id Dinas Sosial Tanah Datar,Pelatihan Pelaku IKM

Perempuan pelaku industri rumah tangga di Tanah Datar dilatih untuk kesetaraan gender

Kantor Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Tanah Datar. (Antara Sumbar/Etri Saputra)

Batusangkar,  (ANTARA) - Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (PPPA) Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat melakukan pemberdayaan perempuan dengan pelatihan industri rumah tangga di daerah itu dalam rangka melakukan program kesetaraan gender.

"Melalui industri rumahan ini kaum perempuan bisa bekerja tanpa harus meninggalkan rumah, bahkan industri rumahan yang maju bisa menciptakan lapangan kerja," kata Kepala Bidang Pengarusutamaan Gender dan Pemberdayaan Perempuan Tanah Datar Mely Hendrayani di Batusangkar Jum'at.

Ia mengatakan kaum perempuan juga layak diberikan kesempatan untuk mampu bersaing ditengah perkembangan ekonomi yang semakin tinggi.

Apalagi dalam memenuhi ekonomi kuarga perempuan lebih dulu merasakan dampak dari kesenjangan ekonomi itu untuk kebutuhan dasar rumah tangga.

"Untuk itu kita terus berupaya melakukan program meningkatkan keterampilan bagi perempuan untuk memiliki penghasilan sendiri. Salah satunya dengan industri rumah tangga," ujarnya

Ia mengatakan pada 2018 pihaknya telah melatih sebanyak 60 orang ibu rumah tangga serta memberikan alat bantu sesuai kebutuhan usaha masing-masing mereka. Pada 2019 pihaknya hanya melatih sekitar 40 orang dan dilakukan secara bertahap.

Dari sebanyak 60 orang yang sudah dilatih pada 2018 diyakini sudah menjadi mata pencarian untuk menyokong pertumbuhan ekonomi keluarga mereka.

"Apalagi dengan adanya kemajuan teknologi, industri rumahan tersebut juga bisa dipasarkan dari rumah melalui internet," katanya.

Ia mengaku dengan upaya kesetaraan gender tersebut selain dapat menambah penghasilan suami juga menciptakan perempuan yang mandiri, handal dan mampu bersaing ditengah industri.

Ia juga mendorong kaum perempuan untuk terlibat ke dalam kepengurusan organisasi maupun forum diskusi perempuan seperti Gabungan Organisasi Wanita (GOW), Darma Wanita, Bundo Kanduang, bahkan anggota dewan.