Petugas: 51 orang mendaki Gunung Kerinci saat erupsi Rabu

id Gunung Kerinci,Erupsi Gunung Kerinci,Jambi

Petugas: 51 orang mendaki Gunung Kerinci saat erupsi Rabu

Gunung Kerinci saat erupsi, Rabu (31/7). (Foto/PVBMG)

Padang Aro (ANTARA) - Petugas R10 pendakian Gunung Kerinci, Provinsi Jambi, mengatakan sebanyak 51 pendaki berada di atas gunung saat terjadi erupsi pada Rabu (31/7).

"21 orang sudah turun pada Rabu, sementara sisanya turun hari ini," kata Evaraizal Mirza, petugas R10 pendakian Gunung Kerinci, saat dihubungi dari Padang Aro, Kamis.

Ia menambahkan pasca erupsi pada Rabu (31/7) siang, gunung api yang berada di jajaran Bukit Barisan itu masih aman untuk pendakian.

"Sampai sekarang Gunung Kerinci masih aman untuk didaki karena erupsi itu hanya sedikit tetapi kemarin siang ada perintah secara lisan dari pimpinan kalau ada pendaki stop dulu," katanya saat dihubungi, di Kerinci, Kamis.

Kendati masih aman untuk pendakian, imbuhnya, pihaknya belum menerima informasi lebih lanjut apakah pendakian psudah diperbolehkan atau belum.

"Kami masih menunggu perintah selanjutnya,"" katanya.

Untuk erupsi Rabu siang, katanya, tidak terlihat karena tertutup awan tetapi sebagai gunung api aktif itu merupakan hal lumrah.

Berdasarkan data KESDM, Badan Geologi, PVMBGPos Pengamatan Gunungapi Kerinci telah terjadi erupsi Gunung Kerinci, Jambi, Sumatera Barat pada tanggal 31 Juli 2019 pukul 12:48 WIB dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 800 meter di atas puncak.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang condong ke arah timur laut dan timur.

Saat ini gunung api aktif dengan ketinggian 3.805 meter diatas permukaan laut itu berada pada Status Level II (Waspada) dengan rekomendasi masyarakat di sekitar gunungapi kerinci dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki kawah yang ada dipuncak gunungapi kerinci didalam radius tiga kilometer dari kawah aktif atau masyarakat dilarang beraktifitas didalam radius bahaya/KRB III.

Sebaiknya jalur penerbangan disekitar gunungapi kerinci dihindari karena sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan.