Perindah kawasan, Padang mulai bersihkan 17 bangkai kapal di Batang Arau

id pembersihan bangkai kapal, sungai batang arau, muara padang

Perindah kawasan, Padang mulai bersihkan 17 bangkai kapal di Batang Arau

Sebuah bangkai kapal berada di tepian Sungai Batang Arau, Padang, Sumatera Barat (Antara Sumbar/Iggoy El Fitra)

Padang, (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang memulai pembersihan 17 bangkai kapal yang ada di Sungai Batang Arau Padang tepatnya di Muara Padang untuk memperindah pemandangan di kawasan tersebut.

"Untuk pembersihan kami melakukan secara manual dengan mendatangkan pekerja khusus dari Madura yang akan bekerja selama dua pekan," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Padang Guswardi di Padang, Rabu.

Menurutnya pada awalnya ada dua skenario dalam membersihkan bangkai kapal tersebut yaitu menggunakan kapal crane dan dilaksanakan secara manual.

"Menggunakan kapal crane ternyata berisiko merusak trotoar dan pekerjaan secara manual lebih aman," katanya.

Para pekerja dalam membongkar bangkai kapal menggunakan mesin sinso dan las kemudian mengangkat ke darat untuk kemudian materialnya diangkut menggunakan kendaraan, ujarnya.

Ia optimistis dengan pembersihan bangkai kapal ini maka kawasan Sungai Batang Arau akan bisa menjadi salah satu daerah tujuan wisata baru seperti Venesia.

"Pelindo II sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp30 miliar untuk membenahi kawasan tersebut dengan rencana membangun dermaga," kata dia.

Baca juga: Kebersihan lingkungan dukung Batang Arau jadi destinasi wisata Padang

Dalam membersihkan bangkai kapal pihaknya telah membentuk tim percepatan pembersihan bangkai kapal dan sampah lainnya di kawasan Batang Arau yang berjumlah 15 orang.

Ia mengatakan untuk pembersihan bangkai kapal, sejalan dengan harapan Wali Kota menjadikan kawasan Batang Arau sebagai Venesia Kota Padang.

Ke depan ia menegaskan larangan bagi pemilik kapal untuk tidak membiarkan kapal yang tidak dipakai lagi jadi bangkai di Muara.

"Sebenarnya sudah ada aturannya pemilik kapal wajib membersihkan bangkai kapal sendiri dan jika tidak bersedia bisa diberi sanksi," katanya.

Namun selama ini pihaknya sudah menyurati pemilik dan mengeluh tidak punya biaya untuk mengangkat bangkai kapal sehingga akhirnya pemerintah terpaksa turun tangan. (*)

Baca juga: Taman wisata Batang Arau jadi incaran pengunjung

Baca juga: Ini rencana Pemkot Padang untuk kawasan wisata sepanjang sungai Batang Arau