Program Gapura Mantap Tanah Datar rehab 2.174 RTLHhingga 2018

id Nofrizal,RTLH,Tanah Datar,sumbar

Program Gapura Mantap Tanah Datar rehab 2.174 RTLHhingga 2018

Kasi Pendamping Bantuan Stimulan dan Penataan Lingkungan Dinas Sosial PPPA Tanah Datar Nofrizal. Antara Sumbar/Etri Saputra (Antara Sumbar/Etri Saputra)

Batusangkar, (ANTARA) - Gerakan Pugar Rumah Masyarakat Tidak Mampu (Gapura Mantap) program inovasi Dinas Sosial Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat sudah merehab sebanyak 2.174 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) hingga akhir 2018.

Kepala Seksi Pendamping Bantuan Stimulan dan Penataan Lingkungan, Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Tanah Datar, Nofrizal di Batusangkar, Rabu, mengatakan program Gapura Mantap ini bertujuan membantu masyarakat untuk memiliki rumah layak huni dan sehat.

Ia mengatakan melalui program ini pada 2017 Pemkab Tanah Datar telah merehab sebanyak 649 unit RTLH, pada 2018 sebanyak 1.525 unit, dan pada 2019 ditargetkan sebanyak 700 unit.

Angka 700 unit ini bisa saja berubah jika pada kenyataannya masih banyak laporan atau ditemukan rumah yang tidak layak huni.

Program Gapura Mantap ini merupakan kerja sama Dinas Sosial dan PPPA Tanah Datar dengan perantau, Dinas Perumahan Rakyat Permukiman dan Lingkungan Hidup (Perkim LH) dan Baznas yang telah menganggarkan dananya.

Bantuan tersebut diberikan sesuai petunjuk pelaksana dan petunjuk teknis berupa bahan baku bangunan atau material.

"Tujuannya adalah untuk mengurangi jumlah rumah tidak layak huni serta menciptakan kesejahteraan di tengah masyarakat Tanah Datar," katanya.

Secara keseluruhan Pemkab Tanah Datar akan merehab sebanyak 3.564 RTLH hingga masa kepemimpinan Irdinansyah Tarmizi dan Zuldafri Darma yang berakhir pada 2021.

Namun secara bertahap program Gapura Mantap tersebut telah berhasil dikerjakan. Bahkan telah melebihi angka 50 persen dari target keseluruhan.

Ia mengimbau perangkat nagari di daerah itu agar aktif dan selektif mendata masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan, atau tinggal di tempat yang tidak kayak huni.

Sehingga bantuan yang diberikan melalui bedah rumah tersebut benar-benar tepat sasaran bagi orang yang membutuhkan, dan masyarakat madani, sejahtera itu benar-benar terwujud. (*)