34 jenis pohon endemik Indonesia ditanam di Kelekak Nusantara Bukit Mangkol

id pohon endemik Indonesia

34 jenis pohon endemik Indonesia ditanam di Kelekak Nusantara Bukit Mangkol

Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mikron Antariksa (Babel.antaranews.com/Aprionis)

Pangkalpinang, (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan menanam 34 jenis pohon endemik Indonesia di Kelekak Nusantara Bukit Mangkol, sebagai rangkaian kegiatan Pengurangan Resiko Bencana Nasional 2019 di daerah itu.

"Kami bersama Pemkab Bangka Tengah telah mempersiapkan 5.000 lubang dan pupuk untuk penanaman 34 jenis pohon endemik Indonesia ini," kata Kepala BPBD Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan penanaman 34 pohon endemik Indonesia ini akan dilakukan pada puncak kegiatan Pengurangan Resiko Bencana Nasional pada 11 hingga 13 Oktober 2019. Seluruh peserta dari 34 provinsi akan membawa dan menanam pohon endemik daerahnya di Kelekak atau Kebun Nusantara Bukit Mangkol, Kabupaten Bangka Tengah.

"Kami bersama pemkab juga telah mempersiapkan sumber daya manusia untuk merawat tanaman endemik Indonesia tersebut, seperti emboni, metoa, sagu dan lainnya," ujarnya.

Menurut dia penanaman pohon endemik Indonesia di Kelekak Nusantara ini sebagai bentuk wadah pelestarian lingkungan, ekosistem, mencegah bencana, serangan hama tanaman pertanian dan lainnya.

"Dengan adanya peluncuran Kelekak Nusantara ini nantinya hama tanaman pertanian seperti padi akan berkurang, karena tikus dan hama lainnya akan mencari makanan atau bersarang di dalam hutan Kelekak ini," katanya.

Ia menambahkan pengurangan risiko bencana merupakan salah satu kegiatan untuk mengaktifkan seluruh komponen masyarakat bagaimana cara mengurangi risiko apabila terjadi bencana, karena selama ini bencana terjadi di Babel disebabkan oleh faktor lingkungan.

Minsalnya banjir karena berkurangnya resapan air akibat banyak hutan-hutan yang gundul. Oleh karena itu, Pemprov Kepulauan Babel mengambil konsep sesuai dengan kearifan lokal, yaitu kelekak yang artinya kelak untuk ikak (nanti untuk kamu).

"Kehadiran Kelekak Nusantara ini tidak hanya memperbanyak daerah resapan air, tetapi juga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat di sekitarnya. Warga bisa mengambil dan menjual buah-buahan di dalam kelekak tersebut," katanya. (*)