Jakarta (ANTARA) - WWF-Indonesia berkolaborasi dengan rapper muda Tuan Tigabelas asal Sumatera menggelar konser di Gunung Pancar, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, sebagai bentuk pendekatan seni untuk melindungi harimau sumatra dalam rangka memperingati Global Tiger Day.
Harimau kerap ada dalam karya seni seperti cerita, lagu, film dan lukisan. Itulah yang mendasari WWF-Indonesia mengangkat taglineHarimau Sumatera Kebanggaan Indonesia dan memilih pendekatan seni budaya untuk mengangkat lagi kebanggaan publik Indonesia terhadap spesies ikonik nan karismatik ini.
Direktur Partnership WWF-Indonesia Ade Swargo Mulyo dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu, mengatakan mengambil khazanah seni budaya, pada peringatan Global Tiger Day yang jatuh pada tanggal 29 Juli, WWF-Indonesia berkolaborasi dengan musisi Tuan Tigabelas yang telah lama menjadikan harimau sebagai sumber inspirasi menggelar Concert-vation: Concert and Conservation.
Kegelisahannya atas nasib satwa bernama latin Panthera tigris sumatrae ini melahirkan album musik berjudul Harimau Soematra dan lagu Last Roar. Sebagian hasil penjualan album tersebut didonasikan untuk membantu program konservasi harimau sumatra, karenanya WWF mengapresiasi kontribusi nyata musisi seperti ini, lanjut Ade.
Hanya ada 11 negara yang menjadi habitat asli harimau, Indonesia salah satunya. Harimau sudah lama menjadi ikon kebanggaan Indonesia, namun dua dari tiga spesies harimau di Indonesia sudah punah dan kini harimau yang tersisa pun berada dalam status kritis.
“Harapan terakhir ini harus dijaga dengan cara apa pun, termasuk pendekatan budaya,” ujar dia.
Musisi Tuan Tigabelas yang memiliki nama asli Upi mengatakan sebagai lelaki asal Sumatera dirinya sering memakai analogi harimau dalam lirik-lirik lagunya.
“Dimulai dari upaya mengedukasi diri sendiri, membaca dan mencari tahu tentang harimau, termasuk dari WWF-Indonesia. Dari situlah saya mengetahui fakta-fakta tentang Harimau Sumatera yang ternyata sangat menyedihkan,” ujar Upi.
Dulu manusia hidup selaras alam dan berbagi ruang berdampingan dengan harimau sehingga terjaga keseimbangan. Pesan ini harus terus didengungkan sehingga eksistensi harimau sumatra akan bertahan dari generasi ke generasi.
“Kita berkewajiban mengembalikan hak hidup dan perlindungan layak untuk harimau sumatra, untuk kepentingan umat manusia juga, baik generasi sekarang dan mendatang,” ujar Tuan Tigabelas.
Panthera tigris sumatrae adalah harimau terakhir Indonesia, setelah Harimau Bali pada dekade 40-an dan Harimau Jawa pada dekade 80-an dinyatakan punah. Harimau sumatra tersebar dalam populasi-populasi kecil di dalam dan di luar kawasan konservasi.
Namun, keberlangsungan hidup dan keberadaan mereka terus menghadapi kenyataan pahit berupa ancaman perburuan, perdagangan ilegal dan hilangnya habitat tempat tinggal karena alih fungsi lahan ataupun disebabkan perubahan iklim.
Badan dunia yang mengurusi konservasi alam, International Union for Conservation of Nature (IUCN) di 1996 menyatakan harimau sumatra ada dalam daftar merah akibat ancaman serius kepunahan di alam.
Berita Terkait
COP gelar berbagai lomba meriahkan Global Tiger Day
Sabtu, 29 Juli 2023 17:08 Wib
Peringatan hari Harimau Sedunia momentum menjaga kelestarian populasi
Minggu, 31 Juli 2022 19:49 Wib
Global Tiger Day, BKSDA Sumbar cat ulang patung harimau di Agam (Video)
Jumat, 29 Juli 2022 14:07 Wib
Terbaru, Chip Intel Tiger Lake Seri H hadir untuk para gamer kelas berat
Senin, 19 April 2021 11:31 Wib
Buntut aksi di Capitol, Southern Hills gantikan lapangan milik Trump untuk Kejuaraan PGA 2022
Selasa, 26 Januari 2021 7:00 Wib
"White Tiger", "underdog" yang menentukan takdirnya sendiri
Minggu, 24 Januari 2021 12:02 Wib
Tiger 900 sudah bisa dipesan, ini harganya
Jumat, 29 Mei 2020 8:54 Wib
A pair of Sumatran tiger children born in healthy conditions in TMSBK Bukittinggi
Jumat, 31 Januari 2020 12:45 Wib