Empat kloter haji tak diizinkan mendarat di Bandara Jeddah

id Haji 2019,mch 2019,bandara jeddah,petugas haji,tak diizinkan mendarat di Jeddah,Empat kloter tak diizinkan mendarat,Band

Empat kloter haji tak diizinkan mendarat di Bandara Jeddah

Kadaker Mekkah Subhan Cholid (kanan) berkoordinasi untuk menyiapkan langkah antisipasi layanan transportasi terkait empat kloter yang belum mendapatkan izin mendarat di Jeddah (Hanni Sofia)

Mekkah, (ANTARA) - Kepala Daerah Kerja Mekkah PPIH 2019 Subhan Cholid mengatakan petugas haji sudah menyiapkan layanan bus shalawat yang dioperasikan khusus bagi empat kloter gelombang kedua yang tidak mendapatkan izin untuk mendarat di Bandara Jeddah sehingga turun dari Bandara Madinah.

Subhan Cholid di Kota Mekkah, Kamis waktu setempat mengatakan meskipun sampai saat ini Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 2019 masih berupaya melobi Pemerintah Saudi agar memberikan slot time bagi empat kloter agar bisa mendarat di Bandara Jeddah namun langkah antisipasi tetap disiapkan bila empat kloter tersebut tetap harus mendarat di Bandara AMMA Madinah.

“Salah satunya dengan menyiapkan layanan bus shalawat khusus untuk mengantar jamaah menyelesaikan umrah wajibnya di Masjidil Haram,” katanya.

Padahal kata Subhan, sebenarnya layanan bus shalawat ini akan terhenti 5 Agustus 2019 karena bus-bus tersebut akan ditarik oleh naqabah untuk pelayanan transportasi Masyair.

“Namun kami sudah koordinasi dengan naqabah dan syarikah, untuk kloter-kloter tersebut kami akan siapkan beberapa armada untuk kebutuhan khusus jamaah menyelesaikan umrah wajibnya. Sampai dengan mereka kembali ke pemondokan,” ujar Subhan.

Untuk layanan akomodasi, Subhan mengatakan pihaknya juga telah menyiapkan pemondokan-pemondokan bagi jamaah tersebut.

“Mengenai akomodasi, memang sudah disiapkan untuk kloter-kloter tertentu tinggal menempati saja. Sesuai dengan jadwal kedatangannya,” tuturnya.

Subhan pun menegaskan akan meminta petugas sektor maupun sektor khusus untuk memberikan perhatian lebih bagi pelaksanaan ibadah empat kloter tersebut.

Apalagi, empat kloter tersebut, usai menempuh perjalanan panjang dari tanah air dilanjutkan perjalanan darat Madinah – Mekkah yang tentunya diprediksi akan mengalami kelelahan lebih dibandingkan kloter yang terlebih dahulu transit di Madinah atau yang mendarat di Jeddah.

“Waktunya juga sangat pendek, karena mereka harus segera menyelesaikan umrah wajibnya, karena di lusanya, jamaah tersebut harus sudah berangkat ke Arafah. Oleh karena itu, kita akan persiapkan seluruh kebutuhannya dengan para Kepala Sektor yang akan menjadi tuan rumah tempat tinggal bagi jamaah tersebut. Dan memberikan perhatian khusus,” kata Subhan. (*)