Realisasi KUR sektor peternakan Pesisir Selatan 2018 capai Rp53 miliar

id Hendrajoni

Realisasi KUR sektor peternakan Pesisir Selatan 2018 capai Rp53 miliar

Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni menyerahkan KUR Award Peternakan kepada Plt. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan setempat, Rusdiyanto. (Antara Sumbar/Didi Someldi Putra)

Painan, (ANTARA) - Realisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) sektor peternakan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat pada 2018 mencapai Rp53 miliar, naik dari 2017 yang hanya Rp14,6 miliar.

"Realisasi KUR sektor peternakan dari tahun ke tahun terus meningkat, kami berharap peningkatan ini berbanding lurus dengan semakin berkembangnya usaha peternakan di daerah ini," kata Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni di Painan, Senin.

Ia menambahkan hingga semester pertama 2019, realisasi KUR di sektor peternakan telah mencapai Rp13,3 miliar, kendati demikian masih terdapat beberapa berkas pengajuan yang masih diproses oleh pihak perbankan.

"Sesuai informasi dari pihak perbankan realisasi KUR 2019 akan mengalami peningkatan dari 2018," kata dia.

Meningkatnya realisasi KUR peternakan di daerah setempat tidak terlepas dari sosialisasi, pendampingan hingga rekomendasi yang dilakukan jajaran Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan setempat.

Selain itu peningkatan juga terjadi berkat informasi yang disampaikan peternak dari mulut ke mulut, sehingga informasinya meluas

"Kami juga berterimakasih kepada para peternak, sehingga program KUR di sektor peternakan di Pesisir Selatan terus mengalami peningkatan," ujarnya.

Berkat hal itu pemerintah kabupaten meraih KUR Award Peternakan pada kegiatan Livestock Expo dan Kontes Ternak di Kota Padang yang digelar akhir Juni 2019.

KUR peternakan merupakan kredit berbunga rendah, bunganya hanya tujuh persen karena telah disubsidi oleh pemerintah pusat.

Secara nasional Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian mencatat realisasi akad untuk kredit usaha rakyat (KUR) sektor peternakan hingga Juni 2019 mencapai Rp3,42 triliun dengan jumlah debitur mencapai 146.395.

"Dari realisasi akad tersebut, porsi penyaluran terbesar untuk usaha peternakan sapi (49,88 persen), diikuti peternakan integrasi dengan pertanian lainnya (19,41), usaha peternakan unggas (15,57), usaha peternakan domba/kambing (8,65), dan usaha peternakan babi (6,48)," kata Direktur Pengolahan dan Pemasaran Produk Peternakan Fini Murfiani. (*)