Nikmatnya lontong malam di Padang, mau tahu?

id lontong malam

Nikmatnya lontong malam di Padang, mau tahu?

Salah seorang warga menikmati lontong malam di Jalan Ir H Juanda, Minggu (21/7) malam. (ANTARASumbar/FathulAbdi)

Padang, (ANTARA) - Kota Padang, Sumatera Barat memiliki berbagai kuliner malam yang patut dijejal, salah satunya adalah lontong malam.

Lontong malam semakin hari semakin dikenal secara luas oleh masyarakat setempat, dan menjadi alternatif makanan berat saat malam.

Salah satunya adalah lontong milik Nando, dengan merek usaha Katupek Warisan Bundo yang terdapat di Jalan Ir H Juanda.

"Kami berjualan setiap hari dari pukul 19.00 WIB hingga sekitar pukul 05.00 WIB," katanya di Padang Senin dinihari.

Ia sudah menjalankan usaha sejak tujuh tahun yang lalu, dan peminatnya terus bertambah.

Dalam sehari setidaknya ia bisa menjual 150 ketupat, dengan omset sekitar Rp1,5 juta.

Ada tiga pilihan gulai yang bisa dinikmati oleh pembeli untuk memakan lontong, yaitu gulai cubadak (nangka), gulai paku, dan toco (buncis).

Menurutnya gulai yang biasanya cepat habis karena diminati pembeli adalah gulai cubadak.

"Kalau perut lapar di malam hari dan rasanya kelebihan kalau membeli nasi, maka lontong malam menjadi pilihan," kata salah seorang pembeli R Fernando.

Tidak begitu sulit untuk mencari lontong malam, karena biasanya ada di pinggir-pinggir jalan di kota Padang.

Seperti Lontong malam "Mamak" yang ada di Jalan Mohammad Yamin, tepatnya di samping restoran Martabak Kubang, atau di kawasan Tugu Gempa Padang.

Biasanya masing-masing penjual memiliki resep serta citarasanya masing-masing, baik dari segi gulai atau dari lontongnya sendiri.

Biasanya penjual lontong juga menyediakan menu minuman bagi pembeli, salah satunya "teh talua (teh telur) yang merupkan minuman tradisional di Minangkabau. (*)