Seperti ini suka cita Belmadi bersama trofi Piala Afrika kedua Aljazair

id djamel belmadi,timnas aljazair,final piala afrika,piala afrika

Seperti ini suka cita Belmadi bersama trofi Piala Afrika kedua Aljazair

Kerumunan para pemain tim nasional Aljazair berebut memegang trofi Piala Afrika 2019 yang mereka menangi usai mengalahkan Senegal dalam partai final di Stadion Internasional Kairo, Mesir, Jumat (19/7/2019) setempat. (ANTARA/REUTERS/Mohamed Abd El Ghany)

Jakarta, (ANTARA) - Pelatih tim nasional Aljazair, Djamel Belmadi, dilanda perasaan suka cita usai berhasil mengantarkan negaranya meraih trofi Piala Afrika kedua dengan memenangi edisi 2019 dengan mengalahkan Senegal 1-0 dalam partai final di Mesir, Sabtu dini hari WIB.

"Saya sangat gembira. Seluruh warga negara, masyarakat Aljazair telah menanti sekian lama untuk trofi kedua ini," katanya selepas pertandingan dilansir AFP.

Aljazair pertama kali menjuarai Piala Afrika pada 1990 saat menjadi tuan rumah juga dengan kemenangan skor 1-0 atas Nigeria.

"Ini juara Piala Afrika pertama kami di luar kandang. Sungguh capaian yang luar biasa jika Anda mengetahui situasi kami sebelum ini," ujarnya menambahkan.

Belmadi ditunjuk sebagai pelatih Aljazair pada Agustus 2019 setelah delapan tahun menghabiskan karier kepelatihannya di Qatar dan mewarisi skuat sarat pemain berbakat namun terpecah belah.

Ia menjadi pengganti mantan jawara Piala Afrika 1990 bersama Aljazair, Rabah Madjer, sekaligus jadi pelatih keenam setelah keberhasilan negara itu mencapai perempat final Piala Dunia 2014 diikuti rentetan hasil buruk.

"Saya mengambil alih tim yang terseok-seok. Bisa melakukan apa yang kami capai dan berada di pucuk Afrika dalam 10 bulan adalah seusatu yang luar biasa," katanya.

"Saya sedikit lelah dan mungkin tak begitu bisa memperlihatkan emosi yang saya rasakan, namun itu akan kami dapati ketika waktu istirahat tiba," pungkas Belmadi.

Belmadi jadi pelatih ke-12 yang membawa negaranya sendiri menjuarai Piala Afrika dalam sejarah 32 edisi turnamen Benua Hitam itu digelar.

Sebuah gol cepat Baghdad Bounedjah yang dicetak pada menit kedua menjadi penentu juara Aljazair, tentunya disertai kemampuan menjaga keunggulan tersebut hingga 88 menit sisa waktu normal dan sembilan menit masa injury time. (*)