Saham-saham Wall Street turun di tengah laba dan spekulasi penurunan suku bunga

id Wall Street,indeks S&P 500,indeks Dow,indeks Nasdaq

Saham-saham Wall Street turun  di tengah laba dan spekulasi penurunan suku bunga

Seorang pria dengan ponsel di Wall Street, Manhattan, New York City. (ANTARA/Shutterstock/pri)

New York, (ANTARA) - Saham-saham di Wall Street lebih rendah pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena investor mencerna sejumlah laporan laba perusahaan dan mencari petunjuk untuk langkah kebijakan moneter bank sentral berikutnya.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 68,77 poin atau 0,25 persen, menjadi ditutup di 27.154,20 poin. Indeks S&P 500 berkurang 18,50 poin atau 0,62 persen, menjadi berakhir di 2.976,61 poin. Indeks Komposit Nasdaq ditutup turun 60,75 poin atau 0,74 persen, menjadi 8.146,49 poin.

Microsoft melaporkan laba sebesar 33,7 miliar dolar AS, mengalahkan perkiraan Wall Street. Hasil perusahaan didorong oleh lonjakan pendapatan dari bisinis cloud atau awan sebesar 39 persen dari tahun ke tahun. Laba per saham dilusian perusahaan mencapai 1,71 dolar AS.

Penerbit kartu kredit, American Express, melaporkan total pendapatan terkonsolidasi sebesar 10,8 miliar dolar AS, setelah dikurangi biaya bunga. Laba per saham dilusian kuartalannya adalah 2,07 dolar AS, naik 13 persen dari setahun lalu.

Perolehan laba kuartal kedua diperkirakan meningkat 1,0 persen dari periode yang sama tahun lalu. Tidak termasuk sektor energi, perkiraan pertumbuhan laba mencapai 1,6 persen, menurut Refinitiv pada Jumat (19/7/2019).

Dari 79 perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan laba hingga saat ini, 77,2 persen telah melaporkan laba di atas ekspektasi para analis, kata Refinitiv dalam analisis mingguannya tentang laba perusahaan.

Namun, para analis berhati-hati pada prospek pendapatan kuartal ketiga. Perkiraan tingkat penurunan laba untuk S&P 500 pada kuartal ketiga tahun ini adalah 0,1 persen. Jika sektor energi dikecualikan, tingkat pertumbuhan laba akan menjadi 1,0 persen.

Indeks-indeks utama berbalik ke wilayah hijau pada Kamis sore (18/7/2019) setelah Presiden Federal Reserve New York, John Williams mengatakan "pihaknya membayar untuk bertindak cepat menurunkan suku bunga pada tanda pertama dari tekanan ekonomi."

Ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga pada Juli berada pada 100 persen, dengan 43,1 persen memperkirakan potongan 50 basis poin, menurut alat FedWatch CME Group.

Namun, Fed New York kemudian mengklarifikasi pidato Williams, mengatakan itu "adalah pidato akademis tentang 20 tahun penelitian. Ini bukan tentang tindakan kebijakan potensial pada pertemuan FOMC mendatang," menurut CNBC. (*)