Truk pasir penyebab utama kerusakan parah jalan Laing

id Jalan Rusak,Kabupaten Solok

Truk pasir penyebab utama kerusakan parah jalan Laing

Jalan rusak. (ANTARA SUMBAR/Tri Asmaini)

Solok (ANTARA) - Pemerintah Kota Solok, Sumatera Barat, menyebutkan perbaikan jalan di Kelurahan Laing diperkirakan membutuhkan biaya hingga Rp5 miliar karena mengalami kerusakan cukup parah akibat truk pasir yang membawa beban melebihi kapasitas.

Kepala bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Kota Solok, Tular menyebutkan perbaikan jalan dari jembatan Laing hingga SDN 17 Laing Pasir hingga jalan lingkar sedang diusahakan usulan anggarannya.

"Mengenai perkiraan anggaran perbaikan jalan bisa mencapai sekitar Rp4 miliar hingga Rp5 miliar," ujarnya.

Tapi masih tahap usulan anggaran, pihaknya masih menunggu lanjutan dari usulan perbaikan tersebut.

Jalan di Kelurahan Laing rusak cukup parah seperti jalan berlubang, retak yang bisa berakibat fatal bagi setiap pengendara yang melalui jalan ini.

Sementara itu Lurah Laing, Mukhrizon mengatakan perbaikan jalan ini juga pernah dilakukan sedikit- sedikit oleh warga, mulai dengan menambalnya pasir hingga memasukkan tanah ke jalan berlubang tersebut.

Tapi masih saja jalan ini tidak sanggup menahan beban setiap kendaraan yang melaluinya.

"Bahkan juga sempat diperbaiki oleh PU Kota Solok saat menjamu kafilah MTQ Ke 38 agar menikmati keindahan alam Laing Park, tapi masih saja jalan ini berlubang kembali," katanya.

Mukhrizon mengungkapkan biaya perbaikan jalan ini sebelumnya pernah diajukan dalam musrenbang kecamatan tahun sebelumnya, tapi belum ada perkembangannya.

Pihak kelurahan juga berkonsultasi ke dinas PU setempat menyebutkan biaya perbaikan jalan mencapai Rp4 hingga Rp5 miliar.

Dengan kondisi jalan yang berlubang dan terbelah, dan diperparah jika turun hujan, karena bisa membuat tanah merah yang ada di Laing Taluk longsor hingga menimbun sebagian jalan.

Menurutnya, kerusakan jalan ini juga disebabkan adanya aktivitas dari truk tambang tanah milik Markem dari Kabupaten Solok yang berlalu lalang melalui jalan Laing Pasir dan Laing Taluk.

"Truk tambang tanah ini selalu beroperasi melalui jalan ini, sehingga membuat jalan ini bertambah rusak, sementara pemasukan dana untuk Laing dari perusahaan tersebut tidak ada," katanya.