Pelaku IKM kopi Solok Selatan latih penganekaragaman produk olahan kopi
Padang Aro (ANTARA) - Pemerintahan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat, melatih Industri Kecil Menengah (IKM) penganekaragaman produk olahan kopi supaya lebih memiliki nilai ekonomi lebih.
"Pelatihan diberikan terhadap 20 IKM pengolahan kopi sebab di Solok Selatan saat ini perkembangan usaha kopi sedang berkembang pesat sehingga perlu inovasi pengolahannya," kata Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Perindagkop dan UKM) Solok Selatan Tri Susanti, di Padang Aro, Kamis.
Dia mengatakan, pelatihan ini diberikan supaya pelaku IKM bisa mengembangkan usaha olahan kopinya menjadi berbagai produk.
"Kopi tidak hanya bisa dibuat minuman tapi banyak produk lain seperti yang bisa dikembangkan sehingga perlu inovasi baru pengolahan kopi," ujarnya.
Pelatihan terhadap IKM dilaksanakan selama dua hari yaitu Kamis dan Jumat dan peserta dilatih membuat sabun, lilin aroma terapi, parfum/essens dan kue sapik.
Untuk melatih IKM ini, pemerintah Setempat mendatangkan narasumber dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas.
Dia berharap, setelah pelatihan ini IKM bisa berinovasi dalam mengolah kopi dan tidak hanya terfokus pada kopi minuman.
Saat ini IKM di Solok Selatan yang terdaftar sebanyak 597 IKM dengan berbagai produk.
Produksi kopi Solok Selatan sepanjang 2018 sebanyak 2.483,3 ton dengan rincian arabika 338,3 ton dan Robusta 2.144,9 ton dalam bentuk kopi beras
Sedangkan luas lahan kopi arabika saat ini baru 478 hektare dan robusta 3.293 hektare.
"Pelatihan diberikan terhadap 20 IKM pengolahan kopi sebab di Solok Selatan saat ini perkembangan usaha kopi sedang berkembang pesat sehingga perlu inovasi pengolahannya," kata Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Perindagkop dan UKM) Solok Selatan Tri Susanti, di Padang Aro, Kamis.
Dia mengatakan, pelatihan ini diberikan supaya pelaku IKM bisa mengembangkan usaha olahan kopinya menjadi berbagai produk.
"Kopi tidak hanya bisa dibuat minuman tapi banyak produk lain seperti yang bisa dikembangkan sehingga perlu inovasi baru pengolahan kopi," ujarnya.
Pelatihan terhadap IKM dilaksanakan selama dua hari yaitu Kamis dan Jumat dan peserta dilatih membuat sabun, lilin aroma terapi, parfum/essens dan kue sapik.
Untuk melatih IKM ini, pemerintah Setempat mendatangkan narasumber dari Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas.
Dia berharap, setelah pelatihan ini IKM bisa berinovasi dalam mengolah kopi dan tidak hanya terfokus pada kopi minuman.
Saat ini IKM di Solok Selatan yang terdaftar sebanyak 597 IKM dengan berbagai produk.
Produksi kopi Solok Selatan sepanjang 2018 sebanyak 2.483,3 ton dengan rincian arabika 338,3 ton dan Robusta 2.144,9 ton dalam bentuk kopi beras
Sedangkan luas lahan kopi arabika saat ini baru 478 hektare dan robusta 3.293 hektare.