Lubuksikaping (ANTARA) - Sejumlah petani di Tanjung Aro sekitar, Nagari Bahagia, Kecamatan Padanggelugur, Kabupaten Pasaman, dihadapkan kerisauan dan bersedih karena tanaman padi mereka diserang hama penyakit aneh.
Akibatnya, ratusan hektare lahan pertanian di wilayah itu terancam gagal panen. Penyakit aneh dari hama yang belum diketahui jenisnya itu membuat petani merugi.
"Seminggu lagi mau panen, tiba-tiba padi rusak secara mendadak. Batang padi busuk, buah kosong alias tidak berisi," ungkap salah seorang petani setempat, Mangatas, Senin.
Kerisauannya bersama petani setempat kian buncah, soalnya penyakit yang menyerang tanaman padi mereka saat ini tidak bisa dibasmi dengan jenis insektisida apapun yang sudah tersedia di toko-toko pertanian.
"Entah apa penyebabnya, saya gak tahu, saya saja heran apa nama penyakitnya. Baru kali ini ditemukan penyakit tanaman padi seperti itu," ujarnya.
Dia mengatakan, hasil panen yang diperoleh pada musim ini menurun drastis dibandingkan dengan musim panen tahun lalu. Dimana, hasil panen hanya mencapai 65 kaleng atau 780 kg per hektar.
"Musim lalu, hasil panen kami bisa mencapai 4 ton dengan luas lahan satu hektare. Sekarang hasil panen hanya mencapai 780 kg per hektarenya," katanya.
Ironisnya, kata Mangatas, beberapa petani di wilayah itu malah tidak bisa panen sama sekali, akibat dahsyatnya serangan penyakit pada tanaman padi mereka.
"Jelas merugi, tidak balik modal. Tanaman padi tidak bisa dipanen sama sekali," ujarnya.
Ia berharap pemerintah daerah setempat cepat tanggap terhadap persoalan petani setempat. Sebab, jika dibiarkan tanpa ada penanganan serius bisa berdampak pada tidak terwujudnya swasemda beras.
"Kami berharap Pemkab melalui dinas terkait segera turun kelapangan. Tinjau dan pastikan apa kendala yang dihadapi oleh petani dan segera dicarikan solusinya," katanya.
Penyuluh Nagari Bahagia UPTD Pertanian Kecamatan Padang Gelugur, Randa mengakui belum mengetahui persoalan yang dihadapi petani setempat.
"Kita belum dapat informasi. Tapi kami akan turun kelapangan untuk menindaklanjuti permasalahan ini," ucap Randa kepada wartawan.
Meski demikian, pihaknya akan melakukan pendataan terhadap petani yang mengalami gagal panen dan mengalami kerugian untuk selanjutnya direkomendasikan sebagai penerima Asuransi Usaha Tanaman Padi (AUTP).
"Akan kita lakukan pendataan dan akan dikoordinasikan ke dinas, khususnya mengenai Asuransi Usaha Tanaman Padi, (AUTP)," katanya.
Berita Terkait
Pemulihan lahan pertanian Sumbar akibat lahar dingin capai 50 persen
Minggu, 1 Desember 2024 12:51 Wib
Bhabinkamtibmas Polres Pasaman Barat motivasi petani jaga ketahanan pangan
Senin, 18 November 2024 18:03 Wib
BPS ungkap 2021-2023 pendapatan petani Pesisir Selatan meningkat, Kadistan : Prioritas Pemkab
Senin, 18 November 2024 5:01 Wib
DPRD Agam serap aspirasi petani keramba jaring apung Danau Maninjau
Selasa, 12 November 2024 17:24 Wib
PT Semen Padang dukung produktivitas petani Padayo dengan bantuan Hand Traktor
Selasa, 5 November 2024 10:37 Wib
Mentan berikan pendampingan petani dan penerapan mekanisasi di Merauke
Senin, 4 November 2024 5:00 Wib
Bhabinkamtibmas di Sawahlunto 'praktek' jadi petani dalam mendukung Asta Cita ketahanan pangan
Jumat, 1 November 2024 14:38 Wib
Asuransi petani padi Padang Panjang upaya tingkatkan ketahanan pangan
Kamis, 31 Oktober 2024 14:27 Wib