Bursa inovasi desa di Tegal menjadi pusat inovasi nasional

id Inovasi desa

Bursa inovasi desa di Tegal menjadi pusat inovasi nasional

Bursa inovasi desa untuk mendorong desa-desa lebih memiliki concern  terhadap pembangunan yang inovatif. (Ist)

Tegal (ANTARA) - Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Tegal, Jawa Tengah kembali menyelenggarakan kegiatan Bursa Inovasi Desa 2019.

Kegiatan yang bertujuan untuk mendorong desa-desa lebih memiliki concern terhadap pembangunan yang inovatif tersebut juga diharapkan menjadi pusat inovasi desa secara nasional.

Demikian rilis yang disampaikan ke media terkait kegiatan Bursa Inovasi Desa di Desa Pager Wangi, Kecamatan Bala Pulang, Kabupaten Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Rabu.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh Dirjen PPMD Taufik Madjid, mewakili Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo, Direktur PMD M. Fachri, Direktur Sarpras H.

Muklis, Asisten Daerah I Kabupaten Tegal Muklis didampingi Direktur PMD M. Fachri, Direktur Sarpras H. Muklis dan Asisten I Kab Tegal, Kadis PMD Provinsi Jawa Tengah serta Pendamping Desa di seluruh Kabupaten Tegal.

Menurut Dirjen PPMD Taufik Madjid, Bursa Inovasi Desa di Kabupaten Tegal yang dilaksanakan di 16 (Enam Belas) Kecamatan dalam satu cluster (Slawi dan Lebaksiu) ini dinilai memiliki makna strategis.

Disamping membidik tiga isu besar, yakni Infrastruktur, Kewirausahaan dan

Sumber Daya Manusia (SDM), juga diharapkan menjadi Trigger bagi upaya mendorong daya kreasi dan inovasi bagi para pemangku kepentingan Desa yang didukung oleh BPD dan unsur lainnya, sehingga Dana Desa dapat dimanfaatkan secara inovatif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa.

"Dengan keterlibatan para pihak, baik Tim Inovasi Kegiatan (TIK), Tim Pelaksana Inovasi Desa (TPID), Tim Pendamping Desa, OPD terkait dan LSM, maka kegiatan ini lebih efektif," katanya.

Taufik juga berharap kegiatan Bursa Inovasi Desa (BID) di Kabupaten Tegal ini menjadi momentum penting bagi desa untuk dapat mewujudkan replikasi kegiatan serupa, baik dalam perencanaan dan penganggaran Desa yang inovatif yang nantinya menjadi pusat pembelajaran inovasi nasional.

Taufik juga menyampaikan tentang pentingnya memiliki sikap cermat dan jeli dalam melihat potensi Desa. Dari potensi desa tersebut, lanjutnya perlu dilakukan langkah kreatif dan inovatif sehingga memiliki nilai ekonomi produktif bagi masyarakat.

"Dana desa hendaknya mampu kita manfaatkan untuk menjadi daya ungkit peningkatan ekonomi masyarakat. Semua stakehokder, termsuk pemuda hendaknya kembali ke desa, membangun desa sehingga desa memiliki daya tarik tersendiri", tandasnya.

Sementara itu, Asisten Daerah I Kabupaten Tegal, Dadang Darusman, atas nama Bupati mengatakan, dana desa sangat bermanfaat bagi masyarakat Tegal. Dana desa yang mencapai 1,12 T yang telah masuk di kab Tegal terbukti dapat menekan tingkat kemiskinan dan mampu menempatkan Kabupaten Tegal menjadi posisi 10 besar di jawa Tengah.

"Inovasi desa mampu menumbuhkan kolaborasi antar pihak sehingga diharapkan bisa semakin memajukan Desa dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tegal," tandasnya.