Gurami masang unggulan Agam

id Gurami masang,Budidaya ikan Agam

Gurami masang unggulan Agam

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Agam, Ermanto sedang melihat lokasi budidaya ikan gurami di Bawan, Kecamatan Ampeknagari, Selasa (20/11). (ANTARA /Yusrizal)

Lubukbasung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat menjadikan ikan gurami sebagai unggulan di daerah itu setelah ikan nila.

Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Agam, Ermanto didampingi Kasi Pembenihan dan Sarana Prasarana Budidaya, Doni Afdison di Lubukbasung, Minggu, mengatakan ikan gurami masang itu dikembangkan karena tahan terhadap penyakit dan pertumbuhannya lebih cepat dari gurami lain.

Sedangkan pemasaran ikan tersebut cukup bagus dengan harga Rp40 ribu sampai Rp50 ribu per kilogramnya.

"Permintaan ikan gurami ini cukup bagus untuk rumah makan, pasar tradisional dan lainnya. Atas dasar itu kita akan mengembangkan ikan tersebut menjadi unggulan setelah ikan nila," katanya.

Ia mengatakan ikan ini juga merupakan endemik dari Sungai Batang Masang yang memanjang dari Kecamatan Palembayan, Ampeknagari dan Tanjungmutiara.

Budidaya ikan gurami masang itu akan dikembangkan di Kecamatan Lubukbasung, Ampeknagari, Palembayan, Tanjungmutiara, Tanjungraya dan daerah lain.

Daerah tersebut sangat cocok pengembangan budidaya ikan gurami masang, karena pasokan air cukup banyak.

Ia menambahkan saat ini ada sekitar 40 orang pembudidaya ikan gurami masang di daerah itu.

Sementara untuk pembibitan baru ada dua orang di Kampuang Dagang, Magari Bawan, Kecamatan Ampeknagari dan Mato Aia, Nagari Lubukbasug, Kecamatan Lubukbasung.

Untuk produksi bibit ikan sekitar 20 ribu sampai 30 ribu setiap bulan dan kebutuhan 50 ribu setiap bulan.

"Dua pembibit kita tidak sangup untuk mengisi kebutuhan pembudidaya. Kita akan menyedikan induk ikan bagi pembudidaya ikan," katanya.

Sebelumnya ikan nila merupakan unggulan dari Agam, karena Agam pemasok terbanyak untuk kabupaten dan kota Sumbar dan Riau, Jambi dan lainnya.

Produksi ikan nila ini sekitar 50 ton setiap harinya dari 14.341 unit keramba jaring apung Danau Maninjau, kolam air deras 260 petak dan kolam air tenang 2.900 hektare. (*)