Payakumbuh tuan rumah pelatihan investigasi KLB

id Investigasi KLB,Kemenkes,Payakumbuh

Payakumbuh tuan rumah pelatihan investigasi KLB

Para penyelenggaran pelatihan KLB dari lndonesia One Health University Network (INDOHUN), Kemenko PMK, Kementerian Kesehatan dan Dinas Peternakan Payakumbuh. (ANTARA SUMBAR/Syafri Ario)

Payakumbuh  (ANTARA) - Kota Payakumbuh dipilih sebagai salah satu tuan rumah pelatihan investigasi Kejadian Luar Biasa (KLB) atau Wabah Terpadu dengan pendekatan One Health yang berakhir pada hari ini di Balai Inseminasi Buatan (BIB) Tuah Sakato Payakumbuh.

"Semoga dengan adanya pelatihan ini dapat meningkatkan kompetensi petugas epidemiologi lapangan di Payakumbuh sehingga ketahanan kesehatan kita semakin kuat," kata Wali Kota Payakumbuh, Riza Falepi di Payakumbuh, Jumat.

Dipilihnya Payakumbuh, Plt. Asisten Deputi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit, Kementerian Koordinator PMK, Meida Octarina mengatakan karena Payakumbuh salah satu daerah pemasok daging ayam dan sapi terbesar di Sumatera.

"Agar Payakumbuh siap untuk menghadapi ancaman KLB/wabah yakni penyakit zoonosis seperti rabies dan avian influenza," ujarnya.

Acting Director, Office of Health USAlD/lndonesia Pamela Foster menyatakan, inisiasi pelatihan ini telah terbukti sebagai pendekatan yang efektif dalam rangka memperkuat kapasitas tenaga kesehatan Indonesia dalam mencegah, mendeteksi, dan merespon wabah penyakit dan ancaman wabah.

"Pelatihan ini akan membantu ketahanan kesehatan bagi Indonesia dan lokal daerah untuk generasi yang akan datang," ujarnya.

Pelatihan yang menggunakan metode pembelajaran campuran ini menggabungkan metode belajar tatap muka di kelas, praktik lapangan, dan pembelajaran jarak jauh menggunakan platform e-learning.

"Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas Indonesia dalam memperkuat sistem kesiapsiagaan secara terpadu, terutama bagi petugas epidemiologi lapangan di tingkat kabupaten/kota di seluruh Indonesia," jelasnya.

Kepala Badan PPSDM Kementerian Kesehatan drg. Usman Sumantri, MSc menambahkan pelatihan dengan metode ini sangat diperlukan dalam rangka mendukung percepatan pelaksanan Standar Pelayanan Minimal/SPM Sub Urusan Bencana Non-alam.

"Sehingga tersedia Tenaga kesehatan berbasis Tim di lapangan dalam menangani KLB/Wabah," ujarnya.

Pelatihan ini diinisiasi oleh lndonesia One Health University Network (INDOHUN) dengan melibatkan Balai Besar Pelatihan Kesehatan (BBPK) Ciloto, Balai Besar Pelatihan Kesehatan Hewan (BBPKH) Cinagara, Kemenko PMK, Kementerian Kesehatan, Kementerian Pertanian, Kementerian Dalam Negeri.