Bahkan BKIPM Padang menggelar berbagai kegiatan selama sepekan juga menghadirkan nuansa Minangkabau sebagai bentuk mencintai kearifan lokal. Termasuk pelayanan di kantor juga bernuansa adat Minang, kata Kepala BKIPM Padang Rudi Barmara di Padang, Selasa.
Nuansa adat Minang tidak hanya pada ornamen hiasan gedung, pintu masuk dan layanan tamu saja yang dipasang pernak pernik layaknya sebuah acara pernikahan, namun hingga para pegawai pria dan wanita juga mengenakan pakaian adat dengan berbagai macam model serta warna-warni.
"Kami akan melaksanakan seperti ini selama sepekan. Bahkan di bagian informasi digital pun menampilkan petunjuk layanan menyediakan gambar pakaian adat Minang," ucapnya.
Dengan pelayanan publik yang bernuansa adat Minang ini dimaksudkan dapat memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jasa perikanan, sekaligus memperkenalkan kepada pegawai yang berasal dari luar Sumatera Barat tentang keunikan pakaian adat Minangkabau.
Tema yang diusung tahun ini adalah "setampang baniah", yang memiliki maksud dari benih yang dimiliki BKIPM Padang dapat disebarkan dan memberikan manfaat kepada semua orang.
"Memakai kearifan lokal adalah hal yang tepat menurut kami dalam menggelar Bulan Bakti Karantina dan Hasil Perikanan 2019 dan Pekan Pelayanan Publik ini," ujar dia.
Kegiatan yang dilakukan BKIPM Padang mulai dari Senin (1/7) dengan kegiatan Sosialisasi Peraturan Karantina Ikan dan Mutu Hasil Perikanan yang dihadiri pengguna jasa, Forum Pelaku Usaha Perikanan, Monitoring Kesegaran Ikan.
Selanjutnya pada 7 Juli 2019 ada donor darah, bazar ikan sehat murah, Tali Asih ke Panti Asuhan, Pembagian Leaflet dan Brosur. Lalu ada juga kegiatan Pameran/Kontes Ikan Cupang.
Kegatan lainnya pada 14 Juli 2019 ada kegiatan Bakti Pantai berupa pelepasan tukik dan bersih pantai.
Pada 15 Juli 2019 BKIPM Goes to School bersama siswa SD, dan pada 17 Juli 2019 akan diselenggarakan Pengawasan Terpadu Wilayah Perbatasan yang melibatkan Lantamal, Dinas Kelautan dan Perikanan, dan UPT Lingkung KKP. (*)
