Pemkab Agam bekali calon peserta magang di Jepang, bahasa salah satu syarat utama

id magang ke jepang,BLK Agam

Pemkab Agam bekali calon peserta magang di Jepang, bahasa salah satu syarat utama

Magang ke jepang (Antara Sumut/ist)

Dua orang yang belum berangkat ke Jepang, akibat masih belum menguasai bahasa Jepang. Untuk bahasa Jepang diberikan waktu tiga kali untuk mengulang.
​​​​​​​Lubukbasung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Agam, Sumatera Barat, memberikan pembekalan kepada bakal calon peserta magang di Jepang, sebelum mereka mengikuti seleksi tingkat pusat 9-13 September 2019, agar mereka bisa menjawab soal dengan benar.

Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenaga Kerjaan Agam, Basyrizal di Lubukbasung, mengatakan pembekalan yang dilakukan itu untuk 100 peserta dan ini sesuai dengan dana yang telah dianggarkan pada APBD setempat 2019.

"Saat ini sudah ada 50 orang yang mendaftar dan kita akan memberikan surat edaran terkait waktu pra seleksi dan pembekalan. Surat edaran itu akan kita berikan ke kecamatan, SMK, SMA dan lainnya," katanya yang didampingi Kasie Peningkatan Produktifitas Tenaga Kerja, Kusma Betty.

Ia mengatakan pra seleksi akan dilakukan di Balai Latih Kerja (BLK) Agam di Sungai Jariang pada 18 Juli 2019.

Sementara pembekalan itu bakal dilakukan di Balai Latih Kerja (BLK) Agam di Sungai Jariang, Kecamatan Lubukbasung selama lima hari dari 22-26 Juli 2019.

Materi yang diberikan saat pembekalan itu berupa pengetahuan umum, kesemaptaan, pengetahuan bahasa Japang dan penyiapan fisik.

Pembekalan itu dalam rangka untuk memudahkan bakal calon dalam menjawab semua soal saat seleksi tingkat nasional, sehingga mereka lolos nantinya.

"Mereka akan mudah menjawab semua soal dan materi lainnya," katanya.

Ia menambahkan pembekalan dan pelatihan itu merupakan program tahunan dari Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan Agam.

Dengan pembekalan itu jumlah peserta yang lolos dari Agam meningkat setiap tahunnya. Pada 2017 sebanyak lima orang yang lolos dan mereka diberangkat ke Japang pada awal 2018.

Pada 2018 sebanyak 10 orang yang lolos dan delapan orang diberangkat ke Japang pada awal 2019.

"Dua orang yang belum berangkat ke Jepang, akibat masih belum menguasai bahasa Jepang. Untuk bahasa Jepang diberikan waktu tiga kali untuk mengulang," katanya. (*)