Jakarta, (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas mengatakan penyelamatan usaha dan industri dalam negeri merupakan sebuah kepastian seiring tutupnya sejumlah usaha seperti gerai Giant.
"Untuk itu diharapkan pemerintah agar dapat membuat kebijakan yang lebih mendukung dan berpihak kepada industri dan usaha dalam negeri," kata Anwar dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan masalah yang membelit Krakatau Steel, Giant dan perusahaan-perusahaan lain di dalam negeri saat ini hendaklah menjadi perhatian bersama tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh masyarakat.
"Karena kalau tidak maka PHK akan terjadi di mana-mana sehingga pengangguran akan meningkat dan pendapatan masyarakat secara agregat tentu akan menurun dan kemiskinan akan meningkat," katanya.
Bila itu terjadi, kata dia, maka ekonomi nasional akan terpukul dan menghadapi masalah besar karena daya beli masyarakat melemah.
Dia mengatakan penyelamatan industri dan usaha nasional tidak bisa melihat persoalan seperti cara pandang para pedagang di mana mereka akan membeli dari tempat yang murah dan menjual ke tempat yang mahal.
"Karena kalau sikap dan cara pandang seperti itu yang diterapkan maka industri dan usaha dalam negeri jelas akan rontok karena barang-barang produksi luar negeri terutama dari China yang harganya jauh lebih murah jelas akan masuk dan akan membanjiri pasar dalam negeri," kata dia.
Dan bila itu yang terjadi, kata dia, maka Indonesia pada waktunya akan bangkrut karena yang ada hanya pengeluaran sementara pendapatan tidak ada.
Untuk itu, kata dia, agar tidak terpuruk maka diperlukan adanya kebijakan pemerintah yang bisa mendorong bagi bangkitnya industri dan usaha dalam negeri agar pendapatan dan daya beli masyarakat juga bisa meningkat.
Kepada masyarakat luas, lanjut dia, agar lebih mencintai produk dalam negeri karena memicu perkembangan ke arah yang lebih baik
"Karena dengan cara itulah kita akan bisa membuat meningkatnya permintaan terhadap produk, barang serta jasa yang diproduksi di dalam negeri sehingga industri dan usaha dalam negeri akan tumbuh dan berkembang," katanya.
Dengan begitu, kata dia, cepat atau lambat perluasan usaha akan terjadi dan permintaan akan tenaga kerja meningkat, pengangguran menurun dan pendapatan masyarakat membaik sehingga tingkat dan angka kemiskinan bisa berkurang.
"Ini penting kita lakukan karena kalau industri dan usaha dalam negeri bermasalah maka angka dan tingkat pengangguran dan kemiskinan serta kriminalitas tentu jelas akan meningkat dan itu jelas tidak kita inginkan," kata dia.
Dia mengatakan perlu keberanian pemerintah mengoreksi keadaan yang ada saat ini. Masyarakat juga harus menyikapi positif terhadap produk dan jasa dalam negeri.
"Jelas sangat dituntut karena kalau fenomena rontoknya industri dan usaha dalam negeri ini terus berlarut-larut maka Indonesia jelas akan terseret ke dalam krisis ekonomi yang lebih dalam dan kita jelas tidak mau hal itu terjadi," kata dia. (*)
Berita Terkait
Presiden Palestina tolak tindakan Israel untuk membagi dua Gaza
Kamis, 9 November 2023 14:05 Wib
Wisata Masjid Ibnu Abbas di Arab Saudi
Senin, 10 Juli 2023 12:30 Wib
Buya Anwar Abbas: Muswil adalah Momentum Kebanglitan Muhammadiyah Sumbar
Sabtu, 24 Desember 2022 15:44 Wib
Waketum MUI apresiasi Kapolri yang telah mampu bongkar kasus Brigadir J sampai ke akar-akarnya
Rabu, 10 Agustus 2022 8:01 Wib
Farhat Abbas daftarkan Pandai untuk Pemilu 2024
Senin, 1 Agustus 2022 13:48 Wib
MUI ajak masyarakat dukung pemerintah tindak tegas mafia tanah
Sabtu, 18 Juni 2022 13:44 Wib
Presiden Palestina minta dunia lindungi rakyatnya dari serangan tentara Israel di Tepi Barat
Jumat, 15 April 2022 13:34 Wib
MUI tegaskan pernikahan beda agama itu dilarang
Rabu, 9 Maret 2022 13:45 Wib