Sekolah tinggi penghafal Al Quran semakin diminati

id calon, maha siswa baru,di Sekolah Tinggi Ilmu Quran, meningkat, di padang

Sekolah tinggi penghafal Al Quran semakin diminati

calon Mahasiswa baru Sekolah Tinggi Agama Islam Pengembangan Ilmu Quran (STAI-PIQ) tengah mengikuti ujian tulis (15/6)

Padang, (ANTARA) - Jumlah calon mahasiswa baru yang mendaftar di Sekolah Tinggi Agama Islam Pengembangan Ilmu Al Quran (STAI-PIQ) di Padang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya.

Pendaftaran dibuka dua gelombang dan untuk saat ini gelombang pertama dimulai dari lima Maret sampai 24 Juni 2019 dan gelombang kedua dimulai satu Juli hingga 20 Agustus 2019, kata wakil ketua yayasan STAI-PIQ Linda Suanti di Padang, Selasa.

Saat ini, jumlah pendaftar di gelombang pertama sudah mencapai 116 pendaftar dibandingkan tahun sebelumnya hanya150 pendaftar sudah dua gelombang, sepertinya akan ada peningkatan di gelombang kedua.

Menurut Linda peningkatan tersebut disebabkan karena meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap Al Quran dan ditambah lagi dengan perhatian pemerintah yang tinggi terhadap penghafal Quran.

Ia juga mengatakan program studi yang terdapat di STAI-PIQ terdiri dari Ilmu Al Quran dan Tafsir (IQT) yang terakreditasi B dengan program wajib hafiz lima juz, program Tahfiz wa Tafhim Al Quran yang wajib hafiz 30 Juz dan program Ma’had ‘Aliy li Al Quran wa al-Sunnah dengan hafalan Al-Quran wajib sepuluh Juz serta 600 hadits.

Selain itu, program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) yang terakreditasi “B” terdiri dari program wajib Hafiz 5 Juz dan program Tahfiz wa Tafhim Al Quran degan wajib hafiz 30 Juz.

Program studi yang paling banyak diminati sejak dua tahun terakhir yaitu Ilmu Al Quran dan Tafsir (IQT) sebanyak dua lokal dibandingkan Pendidikan Agama Islam (PAI) hanya satu lokal.

Setelah melakukan pendaftaran peserta juga melewati tes tulis dan tes lisan sebagai syarat menjadi mahasiswa STAI-PIQ. Tes tulis berupa menjawab soal-soal umum dan lisan yaitu tes bacaan Al Quran dan hafalan Quran minimal satu Juz.

Dari tes tersebut ada juga siswa yang tidak lulus karena terkendala pada bacaan Al Quran dan hafalannya. Karena syarat masuk STA-PIQ minimal harus hafal satu Juz.

Selain itu seorang pendaftar yang baru selesai tes tulis Extry Palsa Utami yang berasal dari Pondok Pesantren Mualimin Muhamadiah Sawah Dangkal, Agam mengakui hafalannya sudah mencapai lima Juz dan mengambil program studi IQT 30 Juz.

“Saya ingin memperdalam bahasa Arab, kitab dan fiqih. Karena guru fiqih khusus perempuan di pesantren saya tidak ada,” ucapnya.

Ia juga mengatakan jika lulus di STAI-PIQ ia ingin tinggal di asrama supaya hafalannya terus bertambah dan terjaga.