Tahun ini, Festival Pesona Gandoriah Pariaman helat delapan perlombaan

id Brosur Festival Pesona Gandoriah 2019,pariaman,Festival Pesona Gandoriah,sumbar,padang

Tahun ini, Festival Pesona Gandoriah Pariaman helat delapan perlombaan

Brosur Festival Pesona Gandoriah 2019. (ist)

Pariaman, (ANTARA) - Pemerintah Kota Pariaman, Sumatera Barat akan menggelar Festival Pesona Gandoriah pada 29 Juni hingga 3 Juli 2019 dengan menyajikan delapan jenis perlombaan yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung ke daerah itu.

"Delapan lomba pada festival yang kelima kalinya sejak 2015 ini yaitu festival kuliner sate Pariaman, lomba selaju sampan, randai, foto objek wisata, beruk memanjat kelapa, kreativitas anak, Gandoriah fiesta, dan lagu Minang," kata Kepala Bidang Promosi dan Kerja Sama Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman Anwar di Pariaman, Jumat.

Ia mengatakan untuk festival yang dilaksanakan pada tahun ini dilaksanakan di Pantai Gandoriah dengan total hadiah yang disediakan untuk delapan lomba itu mencapai Rp100 juta.

"Lomba yang kami selenggarakan dalam festival ini merupakan kebudayaan Minangkabau secara umum, dan juga ada kebudayaan Pariaman khususnya," katanya.

Festival ini lanjutnya, merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota Pariaman untuk menarik wisatawan berkunjung ke Pariaman, dan meningkatkan perekonomian pelaku usaha di daerah itu.

Tidak hanya untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, pihaknya juga berupaya melestarikan kebudayaan serta meningkatkan kreativitas generasi muda di daerah itu.
Sejumlah wisatawan berjalan di kawasan Pantai Gandoriah, Kota Pariaman, Sumbar yang akan menjadi lokasi dilaksanakannya Festival Pesona Gandoriah 2019. (Antara Sumbar/Aadiaat M.S )


Anwar mengatakan hingga saat ini telah banyak pihak dari berbagai daerah di Sumbar mendaftar sebagai peserta untuk sejumlah lomba yang diselenggarakan pada festival tersebut.

Di awal dilaksanakannya festival ini dinamakan Festival Pesisir, kemudian nama tersebut diubah pada 2016 dengan Festival Pesona Gandoriah.

"Pada festival yang pertama Pariaman mendapatkan rekor MURI tentang memasak sala lauak terbanyak," ujarnya.

Ia berharap dengan pelaksanaan festival tersebut pariwisata Pariaman semakin dikenal oleh masyarakat luas, sehingga meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke daerah itu. (*)