Hadiyandra: Tidak akan Ada Perubahan Pemilik Suara

id Hadiyandra: Tidak akan Ada Perubahan Pemilik Suara

Jakarta, (Antara) - Ketua Panitia Pelaksana Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI Hadiyandra menegaskan tidak akan ada lagi perubahan data "voters" atau para pemilik suara yang akan menghadiri kongres di Hotel Borobudur Jakarta, Minggu (17/3). "'Voters' berikut delegasi sesuai dengan surat keputusan (SK) yang ditandatangani Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin. Jadi, tidak akan ada perubahan 'voters'," katanya di lokasi KLB PSSI. Sesuai dengan SK, pemilik suara pada KLB PSSI berjumlah 100. "Voters" berasal dari pengurus provinsi (pengprov) PSSI, klub ISL, Divisi Utama, perwakilan klub Divisi I, Divisi II hingga perwakilan klub Divisi III. Sebelumnya sedikitnya 16 delegasi pengurus provinsi (pengprov) menginginkan tetap bisa menyalurkan aspirasinya pada KLB PSSI 2013 ini. Upaya mereka terganjal karena panitia bersikukuh menggunakan data sesuai "voters" KLB Solo, 9 Juli 2011 meski dari pengprov yang sama. Ke-16 pengprov yang menginginkan bisa berpartisipasi tersebut adalah pengurus yang dilantik oleh Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin diantaranya dari pengprov Jatim, Kaltim, Gorontalo, Jateng, Sumut, Lampung, Bengkulu dan Jabar. Dampak dari permasalahan tersebut membuat salah satu perwakilan dari Pengprov PSSI Sulawesi Selatan, Japri Timbo sempat bersitegang dengan petugas pendataan karena tidak diperbolehkan melakukan registrasi. Saat ditanya insiden tersebut, Hadiyandra tidak bisa menjelaskan dengan detail karena pria yang juga Sekjen PSSI itu mengaku tidak berada di tempat saat kejadian tersebut berlangsung. "Kami tidak melihat kejadian itu. Yang jelas setiap keputusan tidak semuanya bulat. Jika ada 10 orang dan dua diantaranya tidak setuju itu hal yang wajar," kata mantan Deputi Sekjen PSSI Bidang Organisasi itu. Meski ada permasalahan terkait 16 pengprov, Hadiyandra menegaskan jika pelaksanaan KLB PSSI tetap sesuai jadwal dan menggunakan voters dan delegasi sesuai dengan SK yang ada. "Fokus kita adalah besok (KLB). Itulah yang akan menentukan masa depan Indonesia. Jika tidak berjalan lancar maka sanksi tegas dari FIFA akan diturunkan," kata Hadiyandra menegaskan. Perwakilan delegasi dari 16 pengprov PSSI, Cholid Goromah mengaku akan tetap datang ke KLB meski ditolak oleh panitia. Ke-16 pengprov PSSI ini akan menuntut pertanggungjawaban dari Ketua Umum PSSI Djohar Arifin Husin yang telah melantiknya. Sementara itu di Hotel Borobudur Jakarta aktivitas mulai meningkat. Pemiliki suara sudah mulai berdatangan dan langsung melakukan registrasi. Lokasi KLB-pun sudah disiapkan oleh panitia dan tinggal digunakan. (*/sun)