kunjungi penderita kanker payudara di Lumpo, Dinsos Pessel janjikan KIS

id kanker payudara,dinsos pesisir selatan

kunjungi penderita kanker payudara di Lumpo,  Dinsos Pessel janjikan KIS

Kepala Dinas Sosial Pesisir Selatan, Zulfian Afrianto berbincang dengan Rika Meri (39) penderita kanker payudara stadium tiga di Nagari Lumpo. (Antara Sumbar / Didi Someldi Putra)

Painan, (ANTARA) - Rika Meri (39) penderita kanker payudara stadium tiga di Nagari Lumpo, Kecamatan IV Jurai disambangi Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pesisir Selatan, Zulfian Afrianto pada kesempatan itu pihaknya akan mengupayakan yang bersangkutan mendapat penanganan medis yang memadai.

"Kami datang ke kediaman Rika atas nama Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, kami mengupayakan ke depan yang bersangkutan mendapat penanganan medis memadai," kata Zulfian usai bertatap muka dengan Rika, Senin.

Selain akan memastikan Rika terdaftar sebagai pemegang Kartu Indonesia Sehat atau KIS, pihaknya juga akan memastikan akomadasi bagi yang bersangkutan dan keluarga terpenuhi selama menjalani pengobatan.

Ia mengungkapkan Rika merupakan keluarga kurang mampu sehingga pengobatan terhadap kanker yang dideritanya tidak dilaksanakan dengan maksimal.

Pada kesempatan itu pihaknya juga menyalurkan paket sembako dan kebutuhan harian lainnya.

Sementara itu, Rika mengucapkan terima kasih atas kepedulian pemerintah kabupaten terhadap dirinya dan ia berharap bisa lekas menjalani pengobatan hingga sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasa.

Ia mengungkapkan penyakit yang dideritanya sudah dirasakan sejak setahun yang lalu namun karena kekurangan biaya akhirnya ia terpaksa tidak menjalani pengobatan dengan maksimal.

Karena sudah tidak tertahan akhirnya ia berobat ke RSUD M Zein Painan, namun berselang seminggu pihak rumah sakit menyarankan agar ia berobat ke RSUP M Jamil Padang.

"Karena kami tidak memiliki uang yang cukup, rekomendasi untuk melanjutkan berobat ke RSUP M Jamil Padang hanya sebentar dilakukan tanpa ada kelanjutan dan saya memilih untuk di rumah saja," kata dia.

Sementara itu, orang tua Rika, Yuliasti (56) mengaku sudah tidak sabar agar anaknya mendapat penangan medis memadai karena sudah tidak tahan melihatnya saban hari merasakan kesakitan.

"Mudah-mudahan semuanya berjalan sesuai rencana dan anak saya diberi kesembuhan oleh yang kuasa," kata dia. (*)