Ekspor Sumbar turun 12,37 persen pada April, ini penyebabnya

id ekspor sumbar

Ekspor Sumbar turun 12,37 persen pada April, ini penyebabnya

Kapal pengangkut barang berlabuh di pelabuhan Teluk Bayur, Padang, Sumatera Barat, (Antara Sumbar/Arif Pribadi)

Padang, (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat ekspor provinsi itu pada April 2019 mencapai 104,25 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau turun 12,37 persen dibandingkan Maret 2019 yang mencapai 118,97 juta dolar AS.

"Golongan barang paling banyak diekspor pada April 2019 adalah lemak hewan/nabati sebesar 63,71 dolar AS serta karet dan barang dari karet 29,96 juta dolar AS," kata Kepala BPS Sumbar Sukardi di Padang, Senin.

Menurut dia negara tujuan ekspor nonmigas terbesar pada April 2019 adalah Amerika Serikat sebesar 29,96 juta dolar AS, Bangladesh 19,41 juta dolar AS dan Tiongkok 13,86 juta dolar AS.

"Komoditas utama yang diekspor ke Amerika Serikat adalah karet, sedangkan ke Bangladesh berupa minyak sawit," ujar dia.

Ia menyampaikan sepanjang Januari hingga April 2019 ekspor ke Amerika Serikat memberikan peranan sebesar 22,26 persen dan India 19,60 persen.

Sejalan dengan itu ekspor produk industri pengolahan pada April 2019 juga mengalami penurunan sebesar 12,24 persen dibanding Maret 2019.

Sedangkan nilai impor Sumatera Barat pada April 2019 mencapai 44,44 juta dolar AS atau naik 4,28 persen dibandingkan Maret 2019 yang mencapai 42,62 juta dolar AS.

Golongan barang impor terbesar April 2019 adalah bahan bakar mineral sebesar 30,22 juta dolar AS, pupuk 7,70 juta dolar AS,ampas dan sisa industri makanan 3,51 juta dolar AS dan kertas karton 1,02 juta dolar AS.

Sebelumnya Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit menilai selain sawit dan karet ada sejumlah komoditas lain yang juga potensial untuk diekspor.

"Kopi mulai mendunia, gambir juga, termasuk perikanan," kata dia.

Ia mengatakan ekspor Sumbar tiap tahun terus meningkat tapi pada sisi lain belum berbanding lurus dengan kesejahteraan petani.