Jakarta, (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo mengatakan Kabinet Kerja Jilid II ke depan akan fokus pada tiga hal meliputi penguatan fondasi pada penyelesaian proyek infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia, dan reformasi birokrasi.
Presiden Joko Widodo dalam wawancara khusus dengan Tim LKBN ANTARA di Istana Merdeka Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa Indonesia sebagai negara besar memerlukan fondasi-fondasi yang kuat agar bisa bersaing dengan negara-negara lain.
“Fondasi itu diperlukan dalam rangka kompetisi kita dengan negara-negara lain dan saya melihat memang kenapa kita lima tahun ke belakang kita fokus pada infrastruktur karena stok infrastruktur kita, kita lihat memang masuk baru pada angka baru 37 persen,” kata Jokowi.
Hal itu, kata Presiden, berarti bahwa mobilitas barang, orang, jasa, dan logistik banyak yang terhambat dan biaya-biaya itu menjadi tinggi karena ini tidak tertangani dengan baik.
Menurut dia, dibandingkan dengan negara-negara tetangga saja, biaya logistik di Indonesia bisa sampai 2 s.d. 2,5 kali lipat lebih tinggi.
“Artinya, infrastruktur kita enggak siap sehingga kita fokus di situ, fokus saja sudah. Kemudian lima tahun ke depan kita masih menyelesaikan ini, masih banyak yang harus diselesaikan infrastruktur kita,” katanya.
Namun, Presiden menegaskan bahwa ke depan Kabinet Kerja selanjutnya akan mulai bergeser strategi pembangunan SDM.
“Ini nanti juga fondasi meskipun ini nanti dua-duanya sebetulnya kalau kita hitung secara return politik, return ekonomi enggak bisa langsung dinikmati tetapi ini perlu, perlu kalau kita mau return ekonomi cepat, return politik datang, ya, gedein saja subsidi, rakyatnya senang kita dapat return-nya. Akan tetapi, ini tidak kita lakukan karena kita tahu ini fondasi yang akan membawa negara ini pada sebuah negara yang efisien sehingga bisa berkompetisi,” katanya.
Fokus yang ketiga adalah fondasi penguatan reformasi birokrasi dan reformasi struktural untuk merespons perubahan yang begitu cepat.
Menurut Jokowi, reformasi birokrasi akan mendorong megara makin efisien.
“Tiga hal ini yang menurut saya yang sangat diperlukan negara kita agar kita tidak terjebak dalam jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap yang ini menurut saya banyak dialami negara-negara lain,” katanya.
Setelah itu, kata Jokowi, baru kemudian melangkah ke fokus keempat, yakni teknologi inovasi yang disebutnya sebagai tahapan besar berikutnya.
Ia menyebutkan tiga hal itu akan menjadi pedoman makro dengan tataran mikro yang juga harus dikuasai oleh menteri-menterinya secara detail.
Namun, Presiden menegaskan bahwa menteri-menteri dalam kabinet selanjutnya akan makin simpel dari sisi penugasan tetapi fokus.
“Menteri-menteri ini ke depan akan makin simpel, sudah kamu menteri apa, menteri apa, misalnya dua sajalah selesaikan pekerjaan ini dan ini selama lima tahun. Rampung,” katanya. (*)
Berita Terkait
Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara
Senin, 26 Februari 2024 13:16 Wib
Surya Paloh pastikan Siti Nurbaya tak ditarik dari kabinet
Kamis, 5 Oktober 2023 20:47 Wib
Ini sosok Menpora pengganti Zainudin Amali yang diinginkan Presiden Jokowi
Senin, 20 Maret 2023 11:03 Wib
Presiden: rakyat wajar kecewa lihat aparatur negara pamer kuasa
Kamis, 2 Maret 2023 14:36 Wib
Jokowi akui sisi politik bisa pengaruhi "reshuffle" tapi performa dan kinerja yang utama
Rabu, 1 Februari 2023 6:07 Wib
Soal perombakan kabinet, Ini kata Sekjen PDI P
Sabtu, 28 Januari 2023 12:36 Wib
Soal "reshuffle" kabinet pada awal 2023, Jokowi: Tunggu saja
Senin, 2 Januari 2023 11:43 Wib
Ketum Golkar Airlangga makan siang dengan Presiden bahas konsolidasi politik
Rabu, 15 Juni 2022 14:35 Wib