H-1 Lebaran 2019, GM PLN UIW Sumbar periksa Gardu Induk

id PLN

H-1 Lebaran 2019, GM PLN UIW Sumbar periksa Gardu Induk

GM PLN UIW Sumbar Bambang Dwiyanto (tengah) didampingi oleh Senior Manager Distribusi PLN UIW Sumbar Arif Pramudya dan Manager Sub Bagian Komunikasi PLN UIW Sumbar Remialis saat melakukan pemeriksaan sejumlah titik prasarana PLN termasuk Gardu Induk GIS Simpang Haru Kota Padang. (Ist)

Padang, (ANTARA) - Sehari atau H-1 menjelang Idul Fitri 1440 Hijriah, PT PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Barat melakukan pemeriksaan Gardu Induk, guna memastikan keamanan dan kesiapsiagaan kelistrikan untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat provinsi itu.

Langkah itu agar menciptakan suasana nyaman bagi masyarakat dalam merayakan Lebaran 2019, terkait kondisi kelistrikan sehingga tim yang dipimpin langsung General Manager PLN UIW Sumbar Bambang Dwiyanto turun memeriksa beberapa titik unit di bawah termasuk Gardu Induk, Selasa.

Upaya pemeriksaan itu, kata Bambang guna memastikan amannya penyuplaian listrik bagi masyarakat Sumbar. Saat itu, Bambang dan jajaran tim dijumpai di Gardu Induk GIS Simpang Haru Kota Padang.

“Kunjungan kita ini untuk memastikan kondisi kelistrikan, bagi masyarakat untuk melalui Ramadhan dan menyambut besok hari raya, bagaimana agar tetap terkendali, lancar sampai ke tempat pelanggan supaya masyarakat bisa merasakan Idul Fitri dengan baik dan aman, nanti malam bisa melakukan takbiran dengan aman, dan besok juga bisa sholat Id dan silaturahmi dengan aman. Kita, dari pagi, sudah keliling ke beberapa titik instalasi kelistrikan,” tutur Bambang.

Demi mengamankan iklim libur Lebaran bagi masyarakat Sumbar, PLN UIW Sumbar telah menyiapkan 154 posko pelayanan se-Sumbar, yang siaga untuk melayani kebutuhan kelistrikan.

Ia menyebutkan, untuk personel sendiri, 1500-an orang personel telah bersiaga mendukung pengamanan kelistrikan di Sumbar untuk momentum hari raya.

“Tidak hanya dua hari kita bersiaga. Setelah Lebaran pun tetap jaga pasokan listrik. Masa siaga listrik ini, dua minggu sebelum dan setelah hari H. Jadi, kira-kira sampai pada tanggal 21 masa siaganya. Masa siaga ini artinya kita lebih siaga. Di luar masa siaga tentu tetap amankan juga. Tapi di masa siaga ini lebih siaga lagi karena ada even khusus, yaitu Lebaran,” tambah Bambang.

Ia menjelaskan, sebanyak 17 gardu induk tersebar di Sumbar. Sementara, ada sekitar 10.000 gardu distribusi yang ready di area-area perumahan masyarakat.

Pihaknya memperkirakan akan terjadi penurunan beban puncak di hari Lebaran untuk Sumbar. Biasanya, beban puncak untuk Sumbar adalah sebesar 590 MW.

“Pada hari Lebaran biasanya turun karena industri tidak beroperasi, kantor tutup, dan pabrik libur. Dengan begitu, kebutuhan listrik juga turun,” ungkap Bambang.
GM PLN UIW Sumbar Bambang Dwiyanto didampingi oleh Senior Manager Distribusi PLN UIW Sumbar Arif Pramudya dan Manager Sub Bagian Komunikasi PLN UIW Sumbar Remialis saat melakukan pemeriksaan sejumlah titik prasarana PLN termasuk Gardu Induk GIS Simpang Haru Kota Padang. (Ist)
Penurunan diperkirakan sebesar 20 persen, sehingga kepastian pemenuhan kebutuhan listrik jadi lebih baik karena kondisi lebih aman. Artinya, permintaan turun, sehingga dioperasikan sesuai permintaan dan beberapa paket di istirahatkan, ujar Bambang, yang saat itu juga didampingi oleh Senior Manager Distribusi PLN UIW Sumbar Arif Pramudya dan Manager Sub Bagian Komunikasi PLN UIW Sumbar Remialis.

Ia menjelaskan, Sumbar merupakan bagian dari sistem kelistrikan Sumatera, Sub Sistem Sumatera bagian Tengah. Kebutuhan listrik secara umum, di wilayah Sumatera, cenderung mengalami penurunan secara umum di hari Lebaran. Namun demikian, secara khusus, untuk daerah-daerah tujuan mudik, terlihat beban puncak mengalami kenaikan.

"Kenaikan ini karena banyak pergerakan dilakukan ke daerah tersebut karena banyaknya orang yang berdatangan,"ujarnya.

Sementara itu, Arif Pramudya mengemukakan, gangguan lokal bisa jadi kendala tersendiri dalam upaya penghantaran listrik ke rumah-rumah masyarakat.

Pemadaman bisa terjadi karena eskalasi cuaca yang menyebabkan pohon tumbang, tanah longsor, atau kondisi lainnya. ***