Padang, (ANTARA) - Memasuki H-3 Idul Fitri 1440 Hijriah pada 2 Juni 2019, pemudik yang menggunakan pesawat udara terus berdatangan ke Sumatera Barat melalui Bandara Internasional Minangkabau di Padang Pariaman.
"Pada H-3 sebanyak 6.244 pemudik tiba di Sumbar menggunakan 37 penerbangan," kata Humas PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau Fendrick Sondra di Padang Pariaman, Senin.
Ia menyampaikan kedatangan pemudik pada H-3 mengalami penurunan persen dibandingkan 38 persen dibandingkan periode yang sama 2018 yang saat itu berjumlah 8.960 pemudik.
Sebaliknya pada H-3 jumlah penumpang yang berangkat dari Padang menuju Jakarta mencapai 2.001 orang.
Ia mengakui pergerakan penumpang di BIM pada Lebaran tahun ini diperkirakan turun hingga 20 persen akibat kenaikan harga tiket pesawat sehingga banyak pemudik yang memilih lewat jalan darat.
Akan tetapi ia menyampaikan sejumlah maskapai sudah mengajukan penerbangan tambahan pada masa mudik Lebaran 2019.
Data sementara ada Batik Air, Garuda Indonesia dan Express Air dengan total 18 penerbangan tambahan, kata dia.
Selain itu, pihaknya juga membentuk posko monitoring. BIM juga telah menyiagakan petugas untuk melayani kedatangan dan keberangkatan pesawat yang siap untuk melayani selama 24 jam.
Semua unsur pelayanan akan menjalankan peran masing-masing di posko dan secara rutin akan dilakukan pembaharuan data penerbangan mulai dari jumlah penumpang hingga pesawat.
Bandara Internasional Minangkabau memiliki panjang landasan 2.750 meter dan dapat didarati oleh pesawat berbadan lebar.
Untuk kapasitas apron mampu menampung delapan pesawat parkir dalam waktu bersamaan, kata dia.
Sementara kapasitas terminal saat ini mencapai 2,7 juta penumpang per tahun walaupun pada rata -rata jumlah penumpang sudah mencapai empat juta orang hingga 2018.
Tidak hanya itu Bandara Internasional Minangkabau juga menyediakan enam mushala, 32 toilet dan 26 konter "check in" serta dua konter "check in" mandiri.
Sejalan dengan itu, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menyampaikan pemudik menggunakan jalur udara ke Sumatera Barat pada tahun ini berkurang dari tahun sebelumnya disebabkan harga tiket yang mahal.
“Pemudik beralih menggunakan jalur darat dan jumlah kedatangan di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) berkurang dari tahun lalu,” kata dia selepas mengunjungi pos pengamanan mudik di BIM Padang Pariaman.
Menurut dia, penurunan ini memang disebabkan harga tiket yang terlalu tinggi sehingga pemudik enggan terbang dan memilih pulang melalui jalur darat.
Ia mengatakan meskipun jumlah penumpang berkurang di BIM membuat situasi keamanan lebih kondusif karena tidak ada calo, copet dan pungutan liar.
"Bandara kalau di sisi penumpang dan penerbangan berkurang, tapi kalau sisi keamanan tentu aman dan tidak ada kejadian yang mencolok, tidak ada calo, pencopet juga tidak ada. Alhamdulillah, lancar aja sampai saat ini," katanya.
Berita Terkait
Menlu: RI siap kirim bantuan Palestina-Sudan dari jalur udara
Selasa, 26 Maret 2024 16:23 Wib
Serangan udara baru AS-Inggris targetkan Houthi di Yaman
Selasa, 5 Maret 2024 9:02 Wib
Kopaska TNI latihan terjun dan evakuasi medis udara di Jakarta
Senin, 4 Maret 2024 20:32 Wib
Pesawat F-16 di Skadron Udara 16
Senin, 5 Februari 2024 17:08 Wib
Polusi udara Jakarta
Kamis, 14 Desember 2023 12:32 Wib
Sumbar-FIELD jalin kerja sama bidang pertanian ramah lingkungan
Selasa, 5 Desember 2023 18:40 Wib
Sumbar lobi tiga maskapai untuk buka rute ke Bandara Mentawai
Selasa, 21 November 2023 16:31 Wib
BMKG sebut suhu udara permukaan di Indonesia naik 1,3 derajat celcius
Rabu, 15 November 2023 16:16 Wib