Masyarakat sudah tarik uang Rp187,2 triliun

id Lebaran,Idul Fitri,Bank Indonesia,Perry Warjiyo

Masyarakat sudah tarik uang Rp187,2 triliun

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat (31/5). (ANTARA/Indra Arief Pribadi)

Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat masyarakat sudah menarik uang sebanyak Rp187,2 triliun di seluruh Indonesia sejak awal Ramadhan hingga hari ke-26 Ramadhan atau Jumat (31/5).

Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Jumat, mengatakan realisasi dana keluar (outflow) untuk penarikan dana itu mencapai 86 persen dari total ketersediaan dana yang disiapkan Bank Sentral dan perbankan selama Ramadhan dan Lebaran 2019 sebesar Rp217,1 triliun.

Adapun pusat persebaran uang untuk kebutuhan Ramadhan dan Lebaran masih didominasi Pulau Jawa non Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) yang mencapai Rp69,4 triliun. Kemudian, wilayah dengan penarikan dana terbanyak juga terjadi di Jabodetabek sebesar Rp46,8 triliun.

"Dan wilayah lainnya adalah Sumatera sebesar Rp34,1 triliun dan kawasan timur Indonesia sebesar Rp27,9 triliun," ujar dia.

Dana tunai yang disediakan BI bekerja sama dengan perbankan untuk Lebaran 2019 sebesar Rp217,1 triliun itu mengalami kenaikan 13,5 persen dari periode sama di 2018 sebesar Rp 191,2 triliun.

Meningkatnya ketersediaan dana tunai ini karena panjangnya masa libur Lebaran hingga 10 hari pada tahun ini, serta kebutuhan untuk pencairan gaji dan Tunjangan Hari Raya (THR) para pekerja.

Bank Indonesia meyakini jika ketersediaan uang tunai masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Menurut data BI, realisasi penarikan uang tunai di masyarakat rata-rata 92 persen dari total ketersediaan dana setiap tahunnya.

Lebih lanjut, Perry mengatakan, penarikan uang tunai untuk kebutuhan Lebaran akan menstimulus konsumsi rumah tangga dan juga menggeliatnya sektor riil, seperti pariwisata dan transporasi.

Oleh karena itu, di kuartal II 2019, BI meyakini, konsumsi rumah tangga akan semakin bertumbuh dan memberi peningkatan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

"Biasanya konsumsi itu akan meningkat, terutama di segmen pariwisata, hotel, dan restoran. Kami juga masih memantau pergerakkan investasi swasta," ujarnya.

Pada 2019, BI menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional berada di 5,0-5,4 persen. Sedangkan untuk penukaran uang pecahan kecil, Bank Sentral mengimbau masyarakat untuk menukar uang pecahan kecil di tempat-tempat penukaran resmi, baik yang diselenggarakan oleh BI, perbankan, maupun pihak lain yang ditunjuk oleh BI.

Di seluruh Indonesia, BI bekerja sama dengan perbankan menyiapkan 2.941 titik penukaran uang pecahan kecil, termasuk di wilayah 3T yakni wilayah terdepan, terluar dan terpencil.