Tiket mahal, arus mudik di Bandara Minangkabau diperkirakan turun 20 persen

id pemudik udara

Tiket mahal, arus mudik di Bandara Minangkabau diperkirakan turun 20 persen

Area check in keberangkatan penumpang di Bandara Internasional Minangkabau masih terpantau sepi pada Rabu (29/5). (Antara Sumbar/Ikhwan Wahyudi)

Padang, (ANTARA) - PT Angkasa Pura II memperkirakan arus mudik di Bandara Internasional Minangkabau pada Idul Fitri 1440 Hijriah mengalami penurunan sekitar 20 persen disebabkan kenaikan harga tiket pesawat.

"Dibanding tahun lalu diperkirakan turun 20 persen, namun dibandingkan hari biasa sudah ada kenaikan pergerakan penumpang dari 5.000 orang per hari menjadi 7.000 orang per hari," kata General Manajer PT Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Internasional Minangkabau Dwi Ananda Wicaksana di Padang Pariaman, Rabu.

Ia menyampaikan itu usai membuka Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2019 yang dioperasikan mulai H-7 hingga H+7 atau dari 29 Mei hingga 13 Juni 2019, bekerja sama dengan sejumlah pemangku kepentingan mulai dari Polres Padang Pariaman, TNI, Kesehatan Pelabuhan, BMKG, Otoritas Bandara dan Airnav.

Menurut dia dalam beberapa hari terakhir sudah terlihat peningkatan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat kendati tidak seramai 2018.

Ia memperkirakan puncak kepadatan akan terjadi pada 1 sampai 4 Juni 2019 untuk arus mudik.

Pada arus mudik jumlah penumpang yang tiba jumlahnya lebih banyak dari pada yang berangkat, lanjut dia.

Kendati demikian ia menyampaikan sejumlah maskapai sudah mengajukan penerbangan tambahan pada masa mudik Lebaran 2019.

Data sementara ada Batik Air, Garuda Indonesia dan Expres Air dengan total 18 penerbangan tambahan, kata dia.

Selain membentuk posko terbaru BIM juga telah menyiagakan petugas untuk melayani kedatangan dan keberangkatan pesawat yang siap untuk melayani selama 24 jam.

Semua unsur pelayanan akan menjalankan peran masing-masing di posko dan secara rutin akan dilakukan pembaharuan data penerbangan mulai dari jumlah penumpang hingga pesawat. (*)