Hasilkan lulusan berkualitas, Wagub minta guru ikuti perkembangan teknologi

id LKS

Hasilkan lulusan berkualitas, Wagub minta guru ikuti perkembangan teknologi

Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit saat menutup LKS di Padang. (ANTARA SUMBAR/ Miko Elfisha)

Padang, (ANTARA) - Sumber Daya Manusia (SDM) guru di Sumatera Barat harus ditingkatkan agar sesuai dengan semangat dan perkembangan zaman sehingga bisa menghasilkan lulusan berkualitas.

"Perkembangan ilmu pengetahuan terutama yang berkaitan dengan teknologi sangat pesat. Guru-guru kita harus bisa mengikutinya," kata Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit di Padang, Senin.

Ia mengatakan itu usai menutup secara resmi Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK tingkat Sumbar di Padang.

Menurutnya dalam revolusi industri 4.0, tekhnologi adalah hal yang vital untuk dikuasai tidak saja untuk bidang industri, tetapi juga di bidang pendidikan.

Peningkatan SDM itu akan dilakukan dengan cara kerjasama, salah satunya dengan Universitas Negeri Padang (UNP) yang dinilai memiliki kapasitas untuk itu.

"Guru-guru kita beri pelatihan agar ilmu yang dimiliki bisa semakin lengkap agar siswa bisa berkualitas," ujarnya.

Namun Nasrul menegaskan meningkatkan kualifikasi guru dan kemampuan siswa tidak bisa hanya di tingkat SMA/SMK saja, karena sejatinya pendidikan itu dimulai sejak dini.

"Kewenangan pendidikan dari PAUD hingga SMP itu di kabupaten dan kota, jadi kita juga akan koordinasikan bagaimana meningkatkan SDM Sumbar sejak dini," kata dia.

Rektor UNP Ganefri dalam kesempatan yang sama mengatakan teknologi telah merubah generasi termasuk perilaku peserta didik.

"Jika guru tidak bisa menyesuaikan, akan ditinggalkan oleh peserta didik sehingga upaya meningkatkan SDM lulusan sekolah di Sumbar tidak terealisasi," ujarnya.

Pemerintah daerah harus aktif untuk memberikan pelatihan yang benar dan bisa terukur, bukan hanya pelatihan saremonial.

"Outputnya harus jelas," ujarnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Sumbar Adib Alfikri menyebut Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tersebut mempertandingkan 23 bidang diikuti 172 peserta dari 18 kabupaten dan kota.

"Tahun ini, Mentawai belum bisa ikut. Ini akan jadi bahan evaluasi untuk ke depan," katanya. (*)