Padang Panjang kembangkan potensi desa wisata di lima kelurahan

id Desa Wisata,Pariwisata Padang Panjang,Dinas Pariwisata Padang Panjang

Padang Panjang kembangkan potensi desa wisata di lima kelurahan

Kepala Dinas Pariwisata Padang Panjang Hendri Fauzan. (ANTARA SUMBAR/ Ira Febrianti)

Padang Panjang (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, mengembangkan potensi desa wisata yang dapat diterapkan di lima kelurahan daerah itu karena memiliki area hutan dan aliran sungai.

"Saat ini yang sudah ramai dikenal masyarakat adalah Desa Wisata Kubu Gadang, kami mencoba kembangkan lagi di kelurahan lain karena ada potensi," kata Kepala Dinas Pariwisata Padang Panjang, Hendri Fauzan, di Padang Panjang, Rabu.

Ia menyebutkan kelima kelurahan yang berpotensi memiliki desa wisata yaitu Koto Katiak, Silaing Atas, Silaing Bawah, Pasar Usang dan Sigando.

Kelurahan Koto Katiak memiliki potensi pengembangan wisata agro karena memiliki area hutan. Pemanfaatan hutan untuk agrowisata dan tidak merusak ekosistem juga sudah mendapat izin dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup.

Kelurahan Silaing Atas dan Pasar usang dilalui oleh aliran sungai sehingga memiliki potensi untuk wisata air. Warga di kelurahan tersebut, sebutnya sudah menunjukkan kepeduliaan terhadap lingkungan dengan menggelar gotong royong secara berkala membersihkan aliran sungai.

Selanjutnya Kelurahan Silaing Bawah memiliki potensi wisata pemandangan alam dan kuliner tradisional seperti yang dikenalkan di Desa Wisata Kubu Gadang.

Sementara Sigando dalam beberapa waktu terakhir sudah dikenal masyarakat sebagai tujuan wisata religi karena keberadaan masjid tua di Padang Panjang yaitu Masjid Asasi. Lokasi tersebut dinilai perlu dikembangkan lagi sebagai tujuan wisata budaya.

"Kami sudah lakukan pertemuan-pertemuan dengan warga di kelurahan tersebut. Upaya saat ini memastikan apakah warga di setiap kelurahan berkomitmen mengembangkan potensi daerahnya untuk pariwisata," katanya.

Pengembangan desa wisata hingga dikenal masyarakat dan rutin dikunjungi, ujarnya dapat memakan waktu lama sehingga diperlukan warga yang tetap semangat mau berinovasi, tidak hanya menunggu arahan pemerintah daerah.

"Saat ini belum ada kelompok sadar wisata (pokdarwis). Untuk menggerakkan desa wisata mesti dari warganya mau konsisten dan kreatif mengelola agar bisa berkembang seperti Kubu Gadang. Kami masih melakukan upaya untuk langkah ini," katanya.