IHSG melemah tembus di bawah 6.000 pasca rilis neraca dagang

id ihsg melemah,defisit neraca dagang april,perang dagang as-china,BEI

IHSG melemah tembus di bawah 6.000 pasca rilis neraca dagang

Seorang pria mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, beberapa waktu lalu. (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore ditutup melemah menembus level 6.000 pasca rilis neraca perdagangan April 2019 yang mengalami defisit.

IHSG ditutup melemah 90,32 poin atau 1,49 persen ke posisi 5.980,88. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 18,46 poin atau 1,94 persen menjadi 932,29.

"Pelemahan IHSG hari ini dipicu defisit neraca perdagangan April. Kelihatannya hingga akhir pekan ini indeks akan semakin tertekan karena sekarang sentimennya "double", dari eksternal dan internal," kata analis Indopremier Sekuritas Mino di Jakarta, Rabu.

Badan Pusat Statistik (BPS) siang tadi baru saja merilis nilai neraca perdagangan Indonesia pada April 2019 yang mengalami defisit sebesar 2,5 miliar dolar AS, setelah dua bulan sebelumnya mengalami surplus.

Dari eksternal, Presiden AS Donald Trump mengatakan pembicaraan dengan China akan terus berlanjut kendati tarif AS yang naik dari 10 persen menjadi 25 persen terhadap barang-barang China senilai 200 miliar dolar AS tetap berlaku.

China pun kemudian menanggapi AS dengan membalas akan mengenakan tarif 25 persen terhadap produk-produk yang diimpor dari AS senilai 60 miliar dolar AS dan akan mulai efektif 1 Juni 2019 ini.

Dibuka menguat, IHSG kemudian melemah jelang akhir sesi pertama dan terus berada di zona merah hingga penutupan bursa saham.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual asing bersih atau "net foreign sell" sebesar Rp459,1 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 494.939 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,76 miliar lembar saham senilai Rp8,92 triliun. Sebanyak 115 saham naik, 287 saham menurun, dan 130 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa regional antara lain indeks Nikkei menguat 121,33 poin (0,58 persen) ke 21.188,56, indeks Hang Seng menguat 146,69 poin (0,52 persen) ke 28.268,71, dan indeks Straits Times melemah 4,94 poin (0,15 persen) ke posisi 3.218,77.