Kemendes latih puluhan pengelola BUMNag di Pesisir Selatan, ini tujuannya

id Pelatihan BUMNag,pesisir selatan,sumbar

Kemendes latih puluhan pengelola BUMNag di Pesisir Selatan, ini tujuannya

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Nagari, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pesisir Selatan, Hamdi membuka pelatihan pengelola BUMNag di aula kantor Camat Sutera. (Antara Sumbar/Didi Someldi Putra)

Painan, (ANTARA) - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi melatih puluhan pengelola Badan Usaha Milik Nagari (BUMNag) dari tiga kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

"Pelatihan digelar di aula kantor Kecamatan Sutera selama enam hari dari 13-18 Mei 2019," kata Koordinator Pelatih, Balai Latihan Masyarakat Pekanbaru, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, M. Venus Chaniago di Kecamatan Sutera, Rabu.

Ia menambahkan peserta pelatihan selain berasal dari Kecamatan Sutera juga berasal dari Lengayang dan Batang Kapas, keseluruhan mencapai 36 orang pengelola BUMNag.

Melalui pelatihan pihaknya berharap lahir pengelola-pengelola BUMNag andal yang tidak hanya mampu memajukan BUMNag dan menyejahterakan anggotanya, namun juga mampu mendorong tumbuhnya perekonomian masyarakat serta peningkatan pendapatan asli nagari.

"Pelatihan seperti ini sudah kami gelar beberapa kali, dan pelatihan di aula kantor Kecamatan Sutera ini merupakan angkatan X," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Nagari, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pesisir Selatan, Hamdi menyebutkan dari 182 nagari di daerah setempat baru sekitar 160 nagari yang membentuk BUMNag, selebihnya masih tahapan pembentukan.

Dari seluruh BUMNag yang sudah terbentuk, lanjutnya belum semuanya memiliki kinerja baik mereka terkendala oleh beberapa hal mulai dari penatakelolaan, perumusan bisnis, permodalan dan lain sebagainya.

"Kemarin Senin (13/5) saya mewakili Bupati Hendrajoni membuka pelatihan itu, banyak harapan yang kami tumpangkan dengan digelarnya kegiatan tersebut," kata dia.

Terpisah, Camat Sutera, Fachruddin yang aktif memantau jalannya pelatihan mengungkap salah satu kendala yang mengakibatkan BUMNag di kecamatan yang pimpinnya sulit berkembang ialah karena minimnya inovasi dalam pengelolaanya.

Kebanyakan BUMNag di kecamatan tersebut bergerak di jasa sewa mesin molen atau pengaduk semen, meski kegiatan ini tidak salah namun menurutnya kurang inovasi dan kurang berpengaruh terhadap pengembangan BUMNag.

Setelah pelatihan ini pihaknya berencana membuka pembicaraan dengan seluruh wali nagari untuk mengikutsertakan pengelola BUMNag mengikuti studi tiru ke BUMNag yang telah berkembang. (*)