Ditemukan produk kadaluwarsa di Pasar Batusangkar, Dinkes minta warga lebih teliti

id produk kadaluwarsa,Dinkes Tanah Datar

Ditemukan produk kadaluwarsa di Pasar Batusangkar, Dinkes minta warga lebih teliti

Tim gabungan Pemkab Tanah Datar melakukan sidak di Pasar Serikat Batusangkar, Senin (13/5). (Antara Sumbar/Etri Saputra)

​​​​​​​Batusangkar  (ANTARA) - Tim gabungan dari Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, menemukan produk kadaluwarsa saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Batusangkar Senin (13/4).

"Produk kedaluwarsa itu, berupa beberapa bumbu penyedap makanan, kosmetik, biskuit, minuman, dan obat-obatan seperti jamu," Kata kepala Dinas Kesehatan Tanah Datar Yesrita di Batusangkar, Senin.

Produk kedaluwarsa itu ditemukan di swalayan jalan utama Soekarno-Hatta dan sejumlah toko rempah-rempah di Pasar Serikat C Batusangkar, dan langsung dilakukan pemusnahan di lokasi penemuan itu.

Ia mengaku telah memberikan teguran dan peringatan bagi pemilik swalayan dan pedagang toko di daerah itu untuk tidak lagi menjual produk kadaluwarsa.

Ia mengimbau seluruh masyarakat tetap jeli dalam membeli makanan termasuk penganan untuk makanan saat berbuka puasa yang mengandung zat berbahaya atau yang sudah lewat batas pemakaiannya.

"Kami tidak memberikan sanksi atas penemuan ini dan hanya diberikan peringatan saja bagi pemilik swalayan dan pedagang toko untuk memperhatikan batas kadaluwarsanya," ujarnya.

Sementara Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Marwan, mengatakan sidak ini dilakukan oleh tim gabungan dari Dinas Kesehatan, BPOM dari Padang, Dinas Pangan, Polres, Jaksa, Pol-PP, Koperindag dan Dinas Pasar.

"Bertujuan untuk mengecek kehigenisan makanan dan kenaikan harga bahan pokok pada bulan Ramadhan serta memantau lonjakan harga persiapan kita menghadapi lebaran," katanya.

Pihaknya juga akan melakukan peninjauan pasar di nagari-nagari untuk memastikan harga bahan pokok stabil di daerah itu selama Ramadhan ia akan menindak jika ditemukan pedagang nakal yang menahan stok barang hingga membuat harga barang naik.

"Hal itu dilakukan untuk menekan kenaikan harga pangan dan menjaga stabilitas harga serta kesehatan masyarakat saat di bulan Ramadhan," ujarnya.