Tawuran remaja di Padang, ini kata pengamat

id Tawuran, Lembaga Perlindungan Anak sumbar

Tawuran remaja di Padang, ini kata pengamat

Pengamat Sosial sekaligus Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sumatera Barat, Erry Gusman. (ANTARA SUMBAR/ Miko Elfisha)

Padang (ANTARA) - Pengamat sosial sekaligus Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Sumatera Barat, Erry Gusman menilai fenomena tawuran remaja pada bulan suci Ramadhan di beberapa titik di Kota Padang cenderung lebih karena gagah-gagahan untuk menunjukkan eksistensi.

"Mereka tawuran itu kebanyakan ikut-ikutan saja. Ingin menegaskan eksistensi di mata teman-temannya, bukan karena persoalan pribadi," ujarnya di Padang, Rabu.

Remaja tersebut seperti tidak mempunyai arah dan tidak mengerti apa yang dikerjakannya itu sangat salah, apalagi melakukan aksi tawuran bisa berakibat fatal, melukai dirinya sendiri maupun orang lain di sekitarnya.

"Untuk itu, orang tua mesti mengawasi anaknya, jika mereka izin ke masjid untuk salat berjamaah, baik itu Subuh ataupun Tarawih, cukup pergi ke masjid sekitar rumah saja, jangan pula keluyuran kemana-mana sehingga nanti dapat menimbulkan gesekan dengan remaja lain yang berdampak kepada tawuran," katanya.

Tawuran remaja di Kota Padang sudah sangat meresahkan, karena mereka tidak hanya menggunakan batu sebagai alat tawurannya, tetapi sudah menggunakan senjata tajam yang dapat melukai satu sama lainnya.

Ia mengapresiasi respon cepat pihak kepolisian yang berhasil mengamankan pelaku tawuran di kota itu dan berharap terus melakukan patroli agar tidak jatuh korban, apalagi yang tidak tahu menahu dengan aksi tawuran tersebut.

Para pelaku yang tertangkap juga harus diberikan sanksi yang bisa membuat jera agar tidak mau lagi terlibat dalam perilaku negatif itu.

Sementara itu Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyebut peran orang tua dan keluarga sangat vital untuk mengantisipasi perilaku negatif seperti tawuran tersebut.

Ia meminta orang tua agar lebih awas supaya tindakan itu tidak terjadi berkelanjutan.

Sebelumnya, terjadi tawuran di kawasan Jembatan Pengambiran, Lubuk Begalung, Senin (6/5) pagi dan jembatan Dekat SMA N 2 Padang, Selasa (7/5) dini hari.

Kemudian, Rabu pagi (8/5) Polsek Lubuk Begalung, Padang bersama Dalmas Polresta Padang mengamankan 27 remaja yang diduga melakukan aksi tawuran di dua lokasi berbeda yakni di kawasan Kampung Berok, Pampangan Nan XX dan Ampalu Raya, Pengambiran Ampalu Nan XX, Lubuk Begalung.

Bersama pelaku, polisi mengamankan sejumlah senjata tajam, seperti kelewang, celurit dan samurai.