Kualitas kehidupan warga Sumbar terus meningkat

id ipm,BPS

Kualitas kehidupan warga Sumbar terus meningkat

Kepala BPS Sumbar Sukardi (Antara Sumbar/Ikhwan Wahyudi)

Padang, (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mengemukakan kualitas kehidupan warga di provinsi itu meliputi aspek kesehatan, pendidikan hingga pemenuhan kebutuhan hidup terus meningkat mengacu kepada angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) setempat yang terus naik.

"Angka Indeks Pembangunan Manusia Sumbar 2018 berada pada angka 71,73 atau telah melampaui angka nasional yang hanya 71,39," kata Kepala BPS Sumbar Sukardi di Padang, Selasa.

Ia menjelaskan indeks pembangunan manusia merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pemerintah dalam upaya membangun kualitas hidup manusia yang juga merupakan salah satu komponen yang digunakan pemerintah dalam penentuan dana alokasi umum serta penghitungan dana insentif daerah.

IPM menggambarkan bagaimana penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh pendapatan, kesehatan , pendidikan dan lainnya, ujar dia.

Ia menerangkan IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, yaitu umur panjang dan hidup sehat atau angka harapan hidup saat lahir, pengetahuan yang dilihat dari rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah serta standar hidup layak yang diukur dari pengeluaran per kapita.

Untuk angka harapan hidup saat lahir di Sumbar telah mencapai 69,01 tahun atau naik 0,23 tahun dibanding tahun lalu, artinya setiap bayi yang lahir di Sumbar punya harapan hidup hingga usia 69 tahun, ujar dia.

Sementara harapan lama sekolah di Sumbar telah mencapai 13,95 yang artinya anak-anak di Sumbar berpeluang menamatkan pendidikan hingga lulus diploma dan rata-rata lama sekolah mencapai 8,76 tahun atau setara dengan kelas II SMP.

Kemudian pengeluaran per kapita warga Sumbar pada 2018 mencapai Rp10,63 juta per tahun atau meningkat Rp332 ribu dibanding tahun sebelumnya , kata dia.

Sukardi menyampaikan sejak 2010 hingga 2018 IPM Sumbar terus mengalami peningkatan dari status sedang menjadi tinggi.

Pada 2010 IPM Sumbar hanya 67,25 pada 2018 sudah berada pada posisi 71,73, ujarnya.

Jika dilihat menurut kabupaten dan kota, Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan daerah dengan IPM yang tumbuh paling pesat yaitu dari 59,25 menjadi 60,28 atau tumbuh 1,64 persen dalam setahun terakhir.

Selain itu daerah dengan peningkatan IPM paling tinggi lainnya adalah Kabupaten Tanah Datar 1,24 persen dan Kabupaten Padang Pariaman 1,16 persen.

Sebaliknya tiga daerah dengan pertumbuhan IPM paling lambat pada 2018 adalah Payakumbuh sebesar 0,41 persen, Kota Bukittinggi 0,39 persen dan Kota Padang Panjang 0,38 persen, lanjut dia.

Sementara dari 19 kabupaten dan kota di Sumbar IPM tertinggi diraih kota Padang dengan skor 82,25 atau masuk kategori sangat tinggi.

Sedangkan IPM terendah diperoleh oleh Kabupaten Kepulauan Mentawai yang berada pada angka 60,28 atau masuk kategori sedang.