IHSG melemah karena kekhawatiran pasar terkait kebijakan The Fed

id ihsg melemah,kebijakan the fed,koreksi saham BDMN,BEI

IHSG melemah karena kekhawatiran pasar terkait kebijakan The Fed

Ilustrasi - seorang pria mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (5/4/2019). IHSG pekan ini ditutup melemah ke level 6.474 atau turun 0,32 persen (20,61 poin). (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto)

Jakarta (ANTARA) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah pada Kamis seiring kekhawatiran pasar terkait kebijakan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).

IHSG ditutup melemah 80,93 poin atau 1,25 persen ke posisi 6.374,42, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 12,38 poin atau 1,21 persen menjadi 1.006,95.

"IHSG melemah karena ada kekhawatiran pemangkasan suku bunga The Fed. Selain itu, hari ini IHSG diperparah oleh penurunan saham BDMN sampai "auto rejection" bawah," ujar Analis Panin Sekuritas William Hartanto di Jakarta.

Harga saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) terkoreksi tajam pada perdagangan hari ini yaitu hampir mencapai 20 persen. Saham BDMN terkoreksi 1.750 poin atau 19,77 persen menjadi 7.100.

Harga saham di atas Rp5.000 per saham, batasan penolakan secara otomatis (auto rejection) yaitu 20 persen. Auto rejection ini terjadi pasca transaksi atas saham BDMN di awal pekan yang akan oleh bank asal Jepang Mitsubishi UFJ Financial Group Inc (MUFG), termasuk transaksi merjer BDMN dengan Bank Danamon dengan PT Bank Nasional Parahyangan Tbk (BBNP).

Dibuka menguat, IHSG tak lama langsung melemah dan terus berada di zona merah sepanjang hari hingga penutupan bursa saham.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual asing bersih atau "net foreign buy" sebesar Rp178,99 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 472.086 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,24 miliar lembar saham senilai Rp9,51 triliun. Sebanyak 149 saham naik, 267 saham menurun, dan 115 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa regional Asia antara lain indeks Hang Seng menguat 245,07 poin atau 0,83 persen ke 29.944,18 dan indeks Straits Times melemah 6,87 poin (0,2 persen) ke posisi 3.393,33.