Padang, (ANTARA) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Sumatera Barat fokus melakukan tiga hal sebagai upaya mengendalikan inflasi saat Ramadhan karena meningkatnya permintaan bahan kebutuhan pokok.
"Pertama yang perlu diperhatikan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri yakni ketersediaan pasokan bahan pangan strategis, kelancaran distribusi, dan kenaikan tarif angkutan penumpang," kata Wakil Ketua TPID Sumbar Wahyu Purnama di Padang, Selasa.
Menurut Kepala BI Perwakilan Sumbar tersebut, perlu upaya meningkatkan sinergi dan koordinasi TPID Provinsi dengan kabupaten dan kota untuk memastikan kecukupan stok bahan pangan strategis di wilayah Sumatera Barat.
"Ini dapat dilakukan melalui operasi pasar dan pasar murah, serta memastikan kelancaran distribusi bahan pangan strategis dengan OPD terkait dan Satgas Pangan," ujarnya.
Selain itu ia menilai perlu mengelola ekspektasi positif masyarakat, melalui komunikasi yang intensif terkait informasi harga melalui berbagai media dan memberikan imbauan agar lebih bijak mengonsumsi dengan menggandeng ulama.
Ia memaparkan perkembangan inflasi Sumatera Barat hingga triwulan I tahun 2019 masih berada pada level moderat. Kondisi tersebut tercermin dari realisasi inflasi bulanan pada periode Maret 2019 mencapai 0,30 persen dan secara tahunan mencapai 1,94 persen.
Meski terkendali, namun risiko peningkatan inflasi tetap membayangi Sumatera Barat terutama Mei dan Juni 2019 seiring dengan meningkatnya permintaan pada saat Ramadhan dan Idul Fitri .
Ia menyampaikan berdasarkan pola, tekanan inflasi cenderung meningkat seiring dengan berlangsungnya perayaan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Data historis menunjukkan siklus Ramadhan dan Lebaran memberikan dampak yang besar pada inflasi Sumatera Barat selama empat tahun berturut-turut sejak 2015.
Inflasi bulan pertama lebih didorong masa persiapan memasuki puasa dan menjalani puasa, sementara inflasi bulan kedua disebabkan adanya faktor perayaan Lebaran dan pada bulan ketiga dominan disebabkan tradisi pulang basamo di Sumatera Barat.
Sementara itu berdasarkan komoditasnya, tekanan inflasi pada saat Ramadhan dan Idul Fitri disumbang oleh komoditas bahan pangan strategis berupa beras, cabai merah, bawang merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras, serta tiket pesawat udara.
Sementara itu Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno pada pertemuan tingkat tinggi TPID Sumbar menyampaikan bahwa inflasi merupakan tanggung jawab bersama sehingga perlu adanya persamaan persepsi diantara kepala daerah terhadap pengendalian inflasi sehingga kebijakan yang diambil dapat tepat sasaran.
TPID dan OPD di Sumatera Barat perlu melakukan berbagai upaya pengendalian terutama terkait isu ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi komoditas pangan strategis khususnya beras, bawang merah, cabai merah, telur ayam ras dan daging ayam ras, kata dia
Gubernur juga meminta daerah melaksanakan operasi pasar dan pasar murah selama Ramadhan dalam rangka stabilisasi dan keterjangkauan harga bahan pangan strategis ke masyarakat.
Berita Terkait
Gubernur Sumbar: Cuaca ekstrem dapat pengaruhi inflasi di daerah
Kamis, 18 April 2024 10:51 Wib
BI sebut tekanan inflasi Sumbar turun setelah Lebaran
Kamis, 18 April 2024 9:13 Wib
BI Sumbar: Pemda sudah lakukan intervensi khusus atasi inflasi
Kamis, 4 April 2024 17:09 Wib
BI: TPID harus bekerja keras kendalikan inflasi Sumbar
Kamis, 4 April 2024 11:15 Wib
3,93 persen inflasi Provinsi Sumbar pada Maret 2024
Rabu, 3 April 2024 14:36 Wib
BPS jelaskan penyebab inflasi Pasaman Barat capai 5,90 persen
Senin, 1 April 2024 16:02 Wib
Pemkab Tanah Datar rutin melaksanakan rakor pengendalian inflasi
Kamis, 14 Maret 2024 11:40 Wib
Pemkab Solok gelar bazar bahan pangan murah sambut Ramadhan
Minggu, 10 Maret 2024 16:43 Wib