Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif mengatakan calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, akan mengikuti saran para ulama agar tidak menemui capres nomor urut 01 Joko Widodo ataupun perwakilannya saat ini.
Hal itu, kata Slamet, agar Prabowo tetap fokus mengawal penghitungan suara C1 agar tidak terjadi kecurangan.
"Ulama menyarankan jangan bertemu dulu, biarkan fokus dengan pekerjaannya masing-masing dan alhamdulillah beliau ikut saran itu demi kebaikan bersama," kata Slamet usai Rapat Pleno BPN Prabowo-Sandi di Jalan Kertanegara VI, Jakarta, Kamis.
Slamet mengatakan kalau antar-anak bangsa dan warga negara bertemu dipersilahkan saja namun saat ini sedang dalam proses pembuktian dugaan kecurangan Pemilu.
Karena itu, lanjutnya, para ulama menyarankan agar pertemuan Prabowo dan Jokowi dilakukan setelah ada keputusan resmi KPU RI.
"Karena kondisi saat ini masih sangat riskan di bawah karena pembuktian kecurangannya sangat tinggi untuk kita buktikan kecurangannya," ujarnya.
Karena itu dia menyarankan agar para pendukung dan relawan BPN Prabowo-Sandi fokus mengumpulkan C1 dan mengumpulkan bukti kecurangan.
Berita Terkait
BNI bagi-bagi hadiah, 21 mobil dan 212 motor
Jumat, 3 Februari 2023 21:37 Wib
IHSG Senin dibuka menguat 1,17 poin ke posisi 7.212
Senin, 11 April 2022 9:40 Wib
Sejumlah jalan disterilkan, massa Reuni 212 berselawat di kawasan barikade
Kamis, 2 Desember 2021 9:00 Wib
Warga Payakumbuh yang masih terpapar COVID-19 capai 212 orang
Senin, 23 Agustus 2021 12:06 Wib
11.212 ton beras akan dibagikan selama PPKM Darurat Jawa-Bali
Kamis, 15 Juli 2021 11:28 Wib
Ekspor Sumbar capai 212,08 juta dolar AS pada Januari 2021
Minggu, 7 Maret 2021 12:54 Wib
Pangdam Jaya: Reuni 212 batal digelar
Senin, 23 November 2020 13:43 Wib
Total kasus corona di Korsel tembus 4.212 orang, 22 meninggal
Senin, 2 Maret 2020 12:31 Wib