Klub-klub divisi utama dan dua Spanyol tentang perubahan format Piala Raja

id Copa del Rey,Piala Super Spanyol, Format baru Piala Raja

Klub-klub divisi utama dan dua Spanyol tentang perubahan format Piala Raja

Kiper Barcelona Marc-Andre ter Stegen terbang menyelamatkan gawang pada leg kedua semifinal Piala Raja atau Copa del Rey melawan Real Madrid 27 Februari 2019 (REUTERS/Juan Medina)

Jakarta, (ANTARA) - Klub-klub divisi utama dan dua Spanyol mayoritas menentang rencana federasi sepakbola Spanyol (RFEF) mengubah format Piala Raja atau Copa del Rey dan Piala Super Spanyol, kata badan penyelenggara La Liga seperti dikutip Reuters, Kamis dini hari WIB.

Presiden RFEF Luis Rubiales belum lama bulan ini mengungkapkan rencana mengubah Piala Super yang mempertemukan juara La Liga dengan juara Copa del Rey menjadi turnamen yang melibatkan empat tim yang dimainkan di luar Spanyol setiap Januari.

RFEF juga mengajukan format dua leg untuk final Copa del Rey, selain babak semifinal.

"Majelis umum La Liga dalam rapat hari ini sepakat untuk tidak mendukung perubahan Copa del Rey dan Piala Super yang telah diusulkan oleh RFEF," umum organisasi yang menaungi 42 klub dua divisi top Spanyol.

"Ini berdasarkan fakta bahwa perubahan-perubahan semacam ini semestinya disetujui oleh La Liga karena perubahan-perubahan ini mempengaruhi klub-klub di liga dan menyiratkan perubahan penting untuk kalender kompetisi profesional."

RFEF menambahkan bahwa 39 klub menentang perubahan itu, dua klub mendukung dan satu klub abstain.

Perubahan format Piala Super dan Copa del Rey harus disetujui oleh majelis umum RFEF, Senin pekan depan.

Seorang sumber RFEF berkata kepada Reuters bahwa penentangan klub-klub La Liga dan divisi dua Segunda itu tidak mempengaruhi jalan atau tidaknya perubahan itu.

Menurut laporan sejumlah media Spanyol, Arab Saudi telah mengajukan diri menjadi tuan rumah Piala Super, selain juga China.

Di bawah format baru Copa del Rey, tim-tim La Liga mesti bertanding melawan klub-klub divisi strata bawah sejak babak pertama, tidak seperti format yang sekarang berlaku di mana tim-tim divisi utama baru masuk pada babak 32 besar. (*)