Gubernur : Perbedaan Jangan Berlanjut Usai Pemilu

id Pemilu

Gubernur : Perbedaan Jangan Berlanjut Usai Pemilu

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno bersama Wagub Nasrul Abit. (ANTARA SUMBAR/Miko Elfisha)

Padang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengingatkan masyarakat agar segala perbedaan selama proses Pemilu 2019 dihilangkan dan bersatu kembali setelah pencoblosan selesai.

Biduak laku kiambang Batauik, demikian istilah Minang yang disampaikannya tentang kondisi masyarakat Sumbar pasca Pemilu selesai dilaksanakan.

Ia mengatakan itu usai menyampaikan proses Pemilu di daerah itu yang berjalan aman dan lancar pada Kementerian Dalam Negeri melalui sambungan video jarak jauh di Padang, Kamis.

Ungkapan itu berarti setelah segala proses selesai dilaksanakan, semua pihak harus bersatu kembali dan menghilangkan perbedaan.

"Pemilu sebagai perwujudan demokrasi telah usai. Segala perbedaan tidak perlu lagi dipersoalkan dan saatnya seluruh komponen masyarakat bersatu mendukung siapapun pemenangnya," katanya.

Ia menghimbau kepada seluruh masyarakat sumbar, alim ulama, niniak mamak, cadiak pandai, bundo kanduang dan pemuda parik paga nagari untuk memakai pituah biduak lalu kiambang batauik yang merupakan ungkapan bijak falsafah Minangkabau untuk menyikapi proses demokrasi yang baru usai.

Disitulah hebatnya orang Minang menurutnya, yaitu terbiasa hidup dalam perbedaan, namun tetap bersatu jika perbedaan itu telah sampai kepada sebuah titik keputusan.

"Orang Minang itu egaliter, demokratis namun selalu menjunjung persatuan dan kesatuan diatas segala-galanya," kata dia.

Disisi lain Gubernur Sumbar juga menghimbau, kiranya masyarakat bersabar dengan hasil pemilu. Sebaiknya tunggu informasi resmi dari lembaga resmi, yaitu KPU.

"Sekali lagi saya juga kembali menghimbau masyarakat sumbar, sebaiknya bersabar menunggu hasil pemilu dari lembaga resmi, yaitu KPU. Berita hoax sangat banyak, kalau tidak hati-hati dan jika kita terpengaruh, bisa memecahbelah persatuan dan kesatuan kita. Mari bersabar dan jangan terpancing dengan berita tak benar" ujarnya.*