Tak Ditemukan Kerusakan di Pusat Gempa Bukitinggi

id Tak Ditemukan Kerusakan di Pusat Gempa Bukitinggi

Bukittinggi, (antarasumbar.com) - Gempa berkekuatan 3,1 Skala Richter (SR) yang berpusat di Ngarai Sianok, Nagari Enam Suku, Kecamatan Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, tidak menimbulkan kerusakan pada bangunan. "Sejauh ini belum ada laporan yang masuk tentang adanya kerusakan bangunan akibat gempa," kata Wali Nagari Sianok Enam Suku, Kabupaten Agam Nasweril didampingi Bendahara Rahimi Tanjung, Mingg (10/3). Ketika gempa bumi terjadi pada 2007, bibir Ngarai Sianok sempat terban, bahkan ada beberapa rumah warga yang jatuh ke dasar ngarai. Menurut dia, pihaknya belum mendapatkan informasi tentang dampak gempa seperti yang terjadi pada 2007. Bukittinggi sebelumnya sudah tiga kali dilanda gempa yaitu Selasa (19/2) sebanyak dua kali sekitar pukul 07.17 WIB berkekuatan 4 SR dan pukul 07.25 WIB kekuatan 3,1 SR, serta Sabtu (23/2) pukul 09.46 WIB dengan kekuatan 3 SR. "Gempa yang terjadi sebanyak tiga kali pada Februari 2013 tersebut informasi yang diterima pihak Nagari juga berpusat di Sianok. Alhamdulilllah, waktu gempa terjadi tak ditemukan kerusakan bangunan," kata dia. Dia berharap gempa yang sering berpotensi di Kota Bukittinggi yang pusatnya di daerah Sianok agar tidak menimbulkan kerusakan pada bangunan. Mengenai Sianok pusat patanah yang menimbulkan gempa, kata dia, pihak Nagari telah mengimbau warga untuk selalu waspada karena gempa dapat terjadi di mana dan kapan saja. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kota Padangpanjang mengemukakan gempa 3,1 SR yang menggetarkan Kota Bukittinggi pada Minggu pagi terjadi karena adanya patahan di segmen Sianok. "Gempa terjadi akibat patahan Sianok berpotensi akan terulang lagi tapi tidak dapat diketahui kapan terjadinya," kata Petugas BMKG Padangpanjang Sahmad Liyanto. Ia menyebutkan, gempa 3,1 SR terjadi pada Minggu pukul 06:27:52 WIB berkedalaman 10 Km lokasi 0.35 LS, 100.38 BT, pusat gempa berada di darat 7 km Barat Daya Bukit Tinggi dirasakan (MMI) II Padangpanjang. Menurut dia, patahan di Sianok yang berpotensi terjadinya gempa tersebut, dari catatan BMKG pada Minggu pagi hingga siang sudah terjadi sebanyak tiga kali yaitu sebanyak dua kali tidak dirasakan, dan yang dirasakan baru satu kali dengan kekuatan 3,1 SR. Dia menyebutkan tidak mengetahui persis titik gempa tersebut karena pergerakan patahan cukup luas. Namun yang pasti, kata dia, gempa yang terjadi karena patahan Sianok. (*/ham/wij)