Bupati sebut banyak netizen mengkritik karena tidak tahu kondisi ril di lapangan

id Hendrajoni

Bupati sebut banyak netizen mengkritik karena tidak tahu kondisi ril di lapangan

Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni. (Antara Sumbar/Didi Someldi Putra)

Painan, (ANTARA) - Bupati Pesisir Selatan, Sumatera Barat Hendrajoni menyebutkan banyak netizen yang mengkritik kinerjanya sebagai kepala daerah, namun tidak tahu kondisi ril di lapangan.

"Mereka rata-rata tidak tahu seperti apa pembangunan dan perkembangan pelbagai sektor saat ini di Pesisir Selatan, mereka punya data setengah-setengah tapi sayang data tersebut digunakan untuk mengkritik," kata dia di Painan, Jumat.

Selain itu, tambahnya si pengkritik juga rata-rata bermukim di luar daerah sehingga berbagai kritikannya kurang sesuai dengan kondisi yang ada.

"Saya bukan orang anti kritik, bagi saya kritikan itu merupakan hal yang baik untuk meningkatkan kinerja tapi jika kritikannya tidak sesuai tentu tidak bagus juga," sebutnya.

Jika kritikan dilayangkan secara terus menerus dan membuat dirinya dan keluarga tidak nyaman ia bakal mengambil langkah hukum terkait tindakan itu.

"Beberapa bulan sebelumnya ini pernah saya lakukan dan akhirnya apa, semuanya diam, tak ada yang berkutik bahkan ada yang langsung meminta maaf. Jika kedepan situasi semakin tidak terkontrol tidak ada pilihan langkah tersebut kembali saya tempuh," katanya.

Ia menyebutkan semenjak dirinya menjabat sebagai bupati, pelbagai penghargaan diterima oleh kabupaten setempat baik dari pemerintah provinsi, pusat dan swasta sebagai bentuk pengakuan atas capain yang diraih.

Pihaknya mencatat pada 2017 daerah setempat meraih 33 penghargaan dan 2018 mengalami kenaikan sebanyak 57 penghargaan.

"Bukan perkara mudah untuk mendapatkan satu penghargaan namun berkat kerja keras, disiplin dan kekompakan Pesisir Selatan meraih puluhan perhargaan setiap tahunnya," katanya lagi.

Selain itu, pemerintah pusat juga memberikan perhatian yang tak tanggung-tanggung terhitung lebih dari Rp2 triliun dana APBN dikucurkan ke daerah itu semenjak ia jadi kepala daerah.

Anggaran itu diarahkan untuk membangun jalan lintas sumatera Painan - Tapan yang sudah bisa dinikmati masyarakat, jalan tembus di Kawasan Wisata Mandeh, pembangunan seribuan unit rumah layak, pembangunan jembatan.

Berikutnya pembangunan irigasi Sawah Laweh di Kecamatan Koto XI Tarusan yang bisa mengairi ribuan hektare sawah, dana desa yang lebih dari Rp182 miliar per tahun dan lain sebagainya. (*)