Pemerhati pendidikan nilai perundungan mengakar di Tanah Air sehingga sulit diubah

id Audrey,Perundungan,Bullying

Pemerhati pendidikan nilai perundungan mengakar di Tanah Air sehingga sulit diubah

Pemerhati pendidikan Indra Charismiadji saat ditemui di Jakarta, Rabu (10/4). (Foto: Indriani)

Jakarta, (ANTARA) - Pemerhati pendidikan Indra Charismiadji mengatakan perundungan sudah mengakar di Tanah Air sehingga sulit untuk diubah.

"Kita ini hidup di mana perundungan sudah menjadi budaya. Saya kira cuma di Indonesia saja, yang mana orang kalau ulang tahun dikerjain dan disuruh traktir," ujar dia di Jakarta, Rabu.

Menurut dia, hal yang paling penting dilakukan adalah bagaimana menghadapi perundungan.

Hal yang paling utama dilakukan, katanya, adalah bekal menghadapinya yakni dengan menunjukkan tidak lemah dan percaya diri.

Ia juga menyebutkan akan sulit menghadapi perundungan karena perundungan sudah menjadi kebiasaan sehari-hari.

"Sepertinya tidak mungkin menghindarinya, untuk itu saya kira perlu juga kemampuan untuk berkolaborasi dengan anak yang kuat," kata dia.

Disinggung mengenai kasus yang menimpa Audrey di Pontianak, ia mengatakan bahwa hal itu merupakan perbuatan kriminal yang dilakukan oleh siswa SMA.

Oleh karena itu, dia berharap, kasus tersebut dapat diselesaikan dengan seadil-adilnya.

Audrey (14) adalah seorang siswi SMP di Pontianak, Kalimantan Barat yang dikeroyok oleh sejumlah siswi SMA.

Akibat pengeroyokan itu, Audrey mengalami trauma dan dirawat di sebuah rumah sakit. Pemicu pengeroyokan diduga akibat masalah asmara dan saling komentar di media sosial.

Kasus Audrey sempat menghebohkan dunia dengan menjadi topik utama pembicaraan di Twitter dengan tagar #JusticeForAudrey. (*)