Jakarta, (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan sebanyak 18 kawasan industri di luar Jawa sudah dapat beroperasi pada tahun 2019, di mana dari ke-18 kawasan industri tersebut diproyeksi berpotensi menarik investasi sebesar Rp250 triliun dan menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 900.000 orang.
“Investasi hingga Rp250 triliun itu juga mencakup pembangunan infrastruktur pendukung, seperti pembangkit listrik, pengolahan air, instalasi pengolahan air limbah (IPAL), lahan, dan jalan. Kami targetkan 18 kawasan industri itu mulai beroperasi kuartal III 2019,” kata Direktur Perwilayahan Industri Direktorat Jenderal Ketahanan Perwilayahan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin Ignatius Warsito lewat keterangannya di Jakarta, Senin.
Ke-18 kawasan industri luar Jawa itu, berlokasi di Lhoukseumawe, Ladong, Medan, Tanjung Buton, Landak, Maloy, Tanah Kuning, dan Bitung. Selanjutnya di Kuala Tanjung, Kemingking, Tanjung Api-api, Gandus, Tanjung Jabung, Tanggamus, Batulicin, Jorong, Buli, dan Teluk Bintuni.
Sampai November 2018, telah beroperasi 10 kawasan industri yang termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN). Ke-10 kawasan industri tersebut, berlokasi di Morowali, Bantaeng, Konawe, Palu, Sei Mangkei, Dumai, Ketapang, Gresik, Kendal, dan Banten.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 58 Tahun 2017 tentang Percepatan Pelaksanaan PSN, terdapat 23 kawasan industri yang ditetapkan sebagai PSN.
Warsito menyampaikan Kemenperin bertekad untuk terus mengakselerasi pembangunan kawasan industri di luar Jawa dengan tujuan dapat mendorong pemerataan infrastruktur dan ekonomi di seluruh Indonesia.
“Pengembangan kawasan industri di luar Jawa diarahkan pada sektor berbasis sumber daya alam dan pengolahan mineral,” ungkapnya.
Upaya strategis tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah yang mendorong hilirisasi industri, karena mampu meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, dan penerimaan devisa dari ekspor.
“Jadi, multiplier effect-nya luas. Selain itu, juga merupakan strategi dalam peta jalan Making Indonesia 4.0,” imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah semakin serius dan fokus untuk terus mendorong penumbuhan sektor industri manufaktur di luar Jawa, seperti wilayah Indonesia Timur.
“Ini sesuai amanat Bapak Presiden Joko Widodo untuk mewujudkan pembangunan yang Indonesia sentris,” tuturnya.
Khusus wilayah Indonesia Timur, pada periode 2015-2017 kawasan industri yang telah beroperasi di Provinsi Sulawesi Tengah di antaranya adalah kawasan industri Morowali dan Palu. Selanjutnya, kawasan industri Bantaeng di Sulawesi Selatan dan kawasan industri Konawe di Sulawesi Tenggara.
“Untuk kawasan industri di Morowali, Bantaeng, dan Konawe, kami fokuskan pada industri berbasis pengolahan nikel. Sedangkan, di Palu sebagai klaster industri yang berbasis olahan rotan dan agro,” ujar Airlangga. Semua kawasan industri tersebut, masuk dalam PSN. (*)
Berita Terkait
Disperindag Sumbar kembangkan potensi industri olahan kuliner lokal
Kamis, 25 April 2024 18:29 Wib
Persatuan Insinyur: Prioritas sektor industri kunci jadi negara maju
Rabu, 24 April 2024 15:34 Wib
Menkominfo setujui operator seluler merger untuk industri makin sehat
Selasa, 26 Maret 2024 16:18 Wib
Kini makin banyak kalangan industri beralih ke listrik PLN karena andal dan ramah lingkungan
Senin, 18 Maret 2024 11:53 Wib
Terus dukung hilirisasi, PLN tambah daya listrik industri nikel di Kalimantan Timur
Kamis, 14 Maret 2024 15:32 Wib
Bangun industri gambir, Bupati Pesisir Selatan : Petani sejahtera, daerah mandiri
Senin, 4 Maret 2024 13:33 Wib
Erick minta perusahaan pupuk jadi kawasan industri petrokimia
Kamis, 29 Februari 2024 11:41 Wib
Mobil listrik Chery OMODA E5 kawal atlet Sportel Bali Triathlon
Minggu, 25 Februari 2024 5:22 Wib