17 TPS di Solok Selatan sulit dijangkau, gunakan transportasi air menuju lokasi

id Nila Puspita

17 TPS di Solok Selatan sulit dijangkau, gunakan transportasi air menuju lokasi

Ketua KPU Solok Selatan Nila Puspita. (ANTARA SUMBAR/Erik Ifansya Akbar)

Padang Aro, (ANTARA) - Sebanyak 17 tempat pemungutan suara (TPS) di Kecamatan Sangir Batang Hari, Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat dalam kondisi sulit dijangkau karena harus menggunakan transportasi air menuju lokasi.

"Untuk mendistribusikan logistik ke 17 TPS ini kami akan memberikan perlindungan ekstra dimana logistik dibungkus dengan plastik dan dilapisi lagi dengan terpal agar tidak basah saat diperjalanan," kata Ketua KPU Solok Selatan Nila Puspita di Padang Aro, Senin.

Dia mengatakan penyaluran logistik di daerah sulit akan langsung ke TPS bersangkutan, sebab geografis di sana jarak PPS dengan lokasi TPS cukup jauh.

Saat penyaluran logistik ke 17 TPS ini pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk pengamanannya.

Dia menambahkan pihaknya sudah memetakan daerah yang rawan dan sulit dijangkau untuk dapat perhatian lebih.

Selain 17 TPS di Lubauk Ulang Aling juga ada di Tandai dan Pinti Kayu tetapi lokasi itu masih bisa dijangkau dengan mobil dobel gardan.

Ketua Badan Pengawas Pemilu Kabupaten Solok Selatan Muhammad Anshar menyebutkan tempat pemungutan suara yang dinilai rawan secara geografis dan kecurangan berada di tiga nagari (desa adat) di Kecamatan Sangir Batanghari.

Ketiga nagari tersebut meliputi Nagari Lubuk Ulang Aling Induk, Lubuk Ulang Aling Tengah dan Lubuk Ulang Aling Selatan.

Selain jauh dari pusat kecamatan Abai maupuan ibu kota kabupaten Padang Aro, untuk mencapai ketiga daerah itu harus menempuh jalur darat maupun air karena harus melintasi Sungai Batanghari, hingga dua jam lebih.

"Selain rawan geografi, di ketiga nagari tersebut juga kami nilai rawan dengan sumber daya penyelenggara pemilu yang bisa memicu kecurangan," ujarnya.

Sebagai upaya pencegahan melalui pengawas pemilu kecamatan dan petugas pengawas lapangan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan KPU mulai dari pendistrbusian logistik hingga pascapemilihan.

Selain itu pihaknya juga akan mengoptimalkan kinerja pengawas TPS yang disiagakan satu petugas per TPS.

"Kami juga bakal menekankan kepada para saksi dari partai politik agar ikut andil dalam menciptakan pemilu yang bersih," ujarnya. (*)