Tuapeijat (ANTARA) - Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN), tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) sudah dilaksanakan, di Kahupaten Kepulauan Mentawai masih ada beberapa sekolah yang digabung.
USBN tingkat SMP tersebut dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia dan akan berlangsung selama lima hari atau mulai (8-12/4).
Pemantau di Kabupaten Kepulauan Mentawai, khusus di Kecamatan Sipora Utara, terpantau SMP yang mengikuti USBN hari ini diantaranya SMP Santo Petrus Tuapeijat yang berada di Kilometer 9, Desa Goiso Oinan, kemudian SMPN 2 Sipora.
Di SMP Santo Petrus misalnya USBN kali ini diikuti sebanyak 19 siswa, sementara di SMPN 2 Sipora sebanyak 162 siswa. Mata pelajaran yang diujikan pada hari pertama ini adalah mata pelajaran Matematika dan mata pelajaran Agama.
Selanjutnya, di SMP Santo Petrus pelaksanaan USBN akan berlangsung selama 6 hari, mata pelajaran hari kedua yakni PKN dan IPA, lalu hari ketiga Bahasa Indonesia dan Seni Budaya, hari ke empat IPS dan TIK, kemudian Penjaskes dan Bahasa Inggris di hari ke lima dan hari terakhir Budaya Mentawai dan Pertanian.
Untuk pelaksanaan Ujian Nasional tingkat SMP akan dilaksanakan secara serentak selama 4 hari mulai pada Senin,(22-25/4).
SMP Santo Petrus menyepakati untuk UN tahun ini masih bergabung di SMPN 2 Sipora, meski tahun 2019 SMP Santo Petrus Tuapeijat sudah terakreditasi dan bisa melaksanakan UN sendiri, namun untuk tahun ini disepakati masih bergabung di SMPN 2 Sipora.
"Sudah kita sepakati UN tahun ini kita masih bergabung di SMPN 2 Sipora, dan tahun depan sudah bisa melaksanakan UN di sini (SMP Santo Petrus)," kata Kepala SMP Santo Petrus Suster Andre saat ditemui.
Tak hanya siswa SMP Santo Petrus yang bergabung UN di SMPN 2 Sipora, juga ada SMP Cahaya Bangsa ikut bergabung melaksanakan UN perdana tahun ini. Pelaksnaan UN tahun 2019 di Mentawai khusus di Sipora masih berbasis kertas dan pensil (UNKP).
Kepala SMP Santo Petrus mengatakan menargetkan siswanya untuk tahun ini lulus 100 persen. "Kita target 100 persen, tahun lalu juga lulus 100 persen," kata Suster Andre.
Sementara itu Kepala SMPN 2 Sipora Advenrius Samaloisa uga menargetkan siswanya tahun ini lulus 100 persen. "Kita targetkan juga 100 persen," katanya pada Senin, (8/4/2019).
Menyoal pelaksanaan UNBK, kata Advenrinus untuk tahun ini belum bisa dilaksanakan karena keterbatasan kelengkapan UNBK, namun tahun depan jika diharuskan akan diupayakan.
"Tahun ini kita masih UNKP, kalau UNBK itu diharuskan kita akan lobi di SMAN 2 Sipora, untuk kesiapan kita memang perlu siswa kita juga perlu memahami pengoperasian alat (komputer), memang sudah ada guru-guru kita yang sudah dilatih sebagai operator," kata Adven.
Berita Terkait
64 pegawai insan Pengayoman Sumbar ikuti seleksi penyesuaian ijazah dan ujian dinas
Rabu, 20 Maret 2024 21:00 Wib
Kadisdik Pesisir Selatan : Tunda ujian bagi sekolah terdampak banjir
Minggu, 10 Maret 2024 19:06 Wib
Pemungutan suara ulang, ujian kredibelitas KPU dan Bawaslu
Kamis, 29 Februari 2024 21:16 Wib
Pemkab Solok gelar ujian kompetensi sertifikasi pengadaan barang/jasa
Kamis, 29 Februari 2024 20:29 Wib
Ten Hag sebut laga lawan Luton jadi ujian ketangguhan karakter MU
Minggu, 18 Februari 2024 5:30 Wib
Tryout UTBK SNBT 2024 Ruangguru, disiapkan untuk para siswa menghadapi ujian PTN
Jumat, 19 Januari 2024 0:10 Wib
26 orang calon advokat ikuti UPA gelombang II
Sabtu, 16 Desember 2023 12:20 Wib
BKN pastikan CASN mundur usai lulus tidak bisa ikut ujian berikutnya
Senin, 13 November 2023 13:45 Wib