Setelah telurnya menetas, induk buaya di Agam mulai buka jalan kembali ke habitatnya

id Buaya muara

Setelah telurnya menetas, induk buaya di Agam mulai buka jalan kembali ke habitatnya

Tumpukan kerabang telur buaya yang telah menetas di Ujuang Labuah, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara, Kabupaten Agam, Senin (1/4). (Dok. BKSDA Agam)

Lubuk Basung, (ANTARA) - Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Resor Agam, Sumatera Barat menyatakan induk buaya muara (Crocodylus porosus) mulai membuat jalan menuju ke arah muara yang merupakan habitat satwa itu dengan jarak 300 meter setelah telurnya menetas pada Senin (1/4).

Kepala Balai Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Resor Agam Syahrial Tanjung didampingi Pengendali Ekosistem Hutan, Ade Putra di Lubukbasung, Sabtu, mengatakan, induk buaya mulai membuat saluran yang menyerupai jalan dengan lebar satu meter di antara semak-semak rawa perkebunan kelapa sawit.

"Ini terpantau berdasarkan hasil monitoring yang kita lakukan pada hari ketiga sejak telur satwa buas dan langka tersesebut menetas," katanya.

Diduga saluran itu untuk jalur kembali ke habitatnya semula, mengingat sejak ditemukan pada awal Januari 2019 sampai dengan menetasnya, buaya tersebut telah menunggui sarangnya hampir selama 90 hari.

Setelah memastikan telurnya telah menetas, buaya itu akan kembali ke perairan yang tidak jauh dari lokasi tersebut.

"Induk buaya itu kembali ke habitat dengan puluhan anak buaya yang baru menetas," kata dia.

BKSDA akan terus melakukan pemantauan untuk memastikan induk buaya dan anak-anaknya dapat selamat kembali ke habitatnya.

Ini mengingat satwa predator ini dilindungi oleh Undang-undang Nomor 05 tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistemnya.

Ia menambahkan, buaya muara dengan panjang sekitar empat meter itu ditemukan warga bertelur di lahan kelapa sawit warga Ujuang Labuah, Nagari Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara pada Jumat (4/1) sekitar pukul 11.00 WIB.

Atas temuan itu, warga melaporkan ke Bhabinkamtibmas Nagari Tiku Lima Jorong dan Bhabinkamtibmas langsung memberikan informasi ke BKSDA.

Pihaknya langsung ke lokasi dan rupanya buaya itu sedang bertelur. BKSDA memasang papan imbauan dan melakukan pemantauan secara intensif di lokasi itu karena buaya akan menunggui telur tersebut sampai menetas.

"Telur buaya menetas sesuai prediksi kita sekitar 80 hari atau pada awal April 2019," katanya. (*)